Keutamaan Shalat Fardhu tepat waktu

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Bersabda,

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُود رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: ” سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ قَالَ: الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا، قَالَ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ، قَالَ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
Artinya : Dari ‘Abdullah bin Mas’uud radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Aku pernah bertanya kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam tentang amal apakah yang paling dicintai oleh Allah. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Shalat pada waktunya”. Ibnu Mas’uud berkata : lalu apa ? Beliau menjawab : Berbuat baik kepada kedua orang tua. Ibnu Mas’uud berkata : lalu apa ? Beliau menjawab : Jihad di jalan Allah. (HR.Bukhari No.527).

Hadits yang semakna dan menjadi penegas hadits tersebut adalah

عَنْ أُمِّ فَرْوَةَ قَالَتْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « الصَّلاَةُ فِى أَوَّلِ وَقْتِهَا »
Dari Ummu Farwah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, amalan apakah yang paling afdhol. Beliau pun menjawab, “Shalat di awal waktunya.” (HR. Abu Daud no. 426. Hadits ini shahih)

Para ulama sepakat bahwa yang paling afdhol adalah mengerjakan shalat di awal waktunya. Namun dikecualikan dua shalat:

1- Shalat Isya’ -menurut jumhur atau mayoritas ulama- disyariatkan diakhirkan, untuk berjamaah atas kesepakatan mereka, yaitu diakhirkan hingga akhir 1/3 malam pertama atau sebelum pertengahan malam.

2- Shalat Zhuhur ketika cuaca begitu panas, disunnahkan untuk diakhirkan hingga cuaca tIdak terlalu panas, yang penting sebelum masuk waktu Ashar.

Shalat fardhu yang dikerjakan dengan ikhlas semata2 mengharap ridha Allah Subhanahu wa ta'ala dan ditunaikan tepat pada waktunya akan menghantar keridlaan Allah Subhanahu wa ta'ala. Seorang hamba yang mampu memenuhi seruan azan dengan meninggalkan segala bentuk aktivitas keduniaan pertanda didalam hatinya tertanam kecintaan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala melebihi kecintaanya terhadap kenikmatan dunia yang fana, yang nisbi, yang sementara, yang akan ditinggalkan, dan serba permainan. Jangan abaikan paanggilan yang mengasih hidup, penuhilah segera panggilan azan utk ruku’ dan sujud kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Keutamaan Shalat Fardhu tepat waktu

Pimpinan kita adalah makhluk, hambaNya. Sementara Allah Subhanahu wa ta'ala adalah Al-khaliq/pencipta atas seluruh makhluk dan semesta alam, yuk tanamkan kesadaran Allah Subhanahu wa ta'ala lebih berhak dan lebih utama untuk dipenuhi. Memang Bos kita yang memberi upah dan gaji, tapi sadarkah bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala yang memberi dan menjamin rezeki .

Khalifah Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu berkata; Barang siapa selalu mengerjakan shalat 5 waktu tepat pada waktu utamanya, maka Allah akan memuliakannya dengan 9 macam kemuliaan, yaitu :

1. Dicintai Allah

2. Badannya selalu sehat

3. Keberadaannya selalu dijaga malaikat

4. Rumahnya diberkahi

5. Wajahnya menampakkan jati diri orang shalih

6. Hatinya dilunakkan oleh Allah

7. Dia akan menyeberang Shirath (jembatan di atas neraka) seperti kilat

8. Dia akan diselamatkan Allah dari api neraka

9. Allah Akan menempatkannya di surga kelak bertetangga dengan orang2 yang tidak ada rasa takut bagi mereka dan tidak pula bersedih hati.

Seorang hamba yang senantiasa shalat tepat pada waktunya dan berjama’ah maka ia akan terbebas dari penyakit hati (silahkan rinci sendiri yaa... apa saja penyakit hati itu... he he he) dan dijaga dari azab api neraka. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عن أنس بن مالك ـ رضي الله عنه ـ قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الْأُولَى كُتِبَتْ لَهُ بَرَاءَتَانِ بَرَاءَةٌ مِنْ النَّارِ وَبَرَاءَةٌ مِنْ النِّفَاقِ
Artinya : Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, ia mengatakan, Rasulullah Shallallahu alahi wa salam : “Barangsiapa yang shalat karena Allah selama 40 hari secara berjama’ah dengan mendapatkan Takbir pertama (takbiratul ihramnya imam), maka ditulis untuknya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari api neraka dan kebebasan dari sifat kemunafikan.”(HR.Tirmidzi, dihasankan oleh Syaikh Al-albani di kitab Shahih Al-Jami’ II/1089).

Belum terlambat untuk memperbaiki kualitas ibadah shalat fardhu dan shalat shalat sunah, jagalah shalat pada waktunya. Sedangkan mengerjakan shalat di awal waktu menunjukkan afdholiyah atau keutamaan.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا
“Sesungguhnya shalat memiliki waktu yang telah ditetapkan bagi orang beriman.” (QS. An Nisaa’: 103)

Ibnu Jarir dalam kitab tafsirnya berkata, dari Al Auza’i, dari Musa bin Sulaiman, dari Al Qosim bin Mukhoymiroh mengenai firman Allah Ta’ala,

فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ
“Dan datanglah orang-orang setelah mereka yang menyia-nyiakan shalat.” (QS. Maryam: 59)

Al Qosim berkata bahwa yang dimaksud ayat ini, “Mereka yang menyia-nyiakan waktu shalat. Sedangkan jika sampai meninggalkan shalat, maka kafir.”

Tidak ada komentar: