Metode Jitu Dakwah Ke Jalan Allah Di zaman Ini

Metode Jitu Dakwah Ke Jalan Allah Di zaman Ini

“Apakah metode-metode yang berhasil -menurut Anda-, untuk menegakkan dakwah ke jalan Allah di zaman sekarang ini?”

Syaik Abdul Aziz bin Baaz –rahimahullah- menjawab :

أنجح الطرق في هذا العصر وأنفعها استعمال وسائل الإعلام، لأنها ناجحة وهي سلاح ذو حدين. فإذا استعملت هذه الوسائل في الدعوة إلى الله وإرشاد الناس إلى ما جاء به الرسول صلى الله عليه وسلم من طريق الإذاعة والصحافة والتلفاز فهذا شيء كبير ينفع الله به الأمة أينما كانت، وينفع الله به غير المسلمين أيضاً حتى يفهموا الإسلام وحتى يعقلوه ويعرفوا محاسنه ويعرفوا أنه طريق النجاح في الدنيا والآخرة.
“Metode yang paling berhasil dan paling bermanfaat adalah memanfaatkan sarana-sarana komunikasi, karena sarana-sarana tersebut sukses, dan ia adalah senjata yang memiliki dua mata. Jika sarana-sarana tersebut digunakan untuk berdakwah di jalan Allah dan untuk mengarahkan masyarakat kepada ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik melalui radio, koran-koran, dan televisi, maka ini merupakan perkara agung yang Allah jadikan bermanfaat bagi umat ini dimanapun mereka berada.

(Bahkan) ia akan memberi manfaat kepada orang-orang non muslim, untuk memahami Agama Islam, memikirkannya, mengetahui keindahan-keindahannya, dan bahwa Islam adalah jalan keselamatan di dunia dan akhirat.
والواجب على الدعاة وعلى حكام المسلمين أن يساهموا في هذا بكل ما يستطيعون، من طريق الإذاعة، ومن طريق الصحافة، ومن طريق التلفاز ومن طريق الخطابة في المحافل، ومن طريق الخطابة في الجمعة وغير الجمعة، وغير ذلك من الطرق التي يمكن إيصال الحق بها إلى الناس وبجميع اللغات المستعملة حتى تصل الدعوة والنصيحة إلى جميع العالم بلغاتهم.
Dan wajib bagi para da’i dan para penguasa kaum muslimin untuk berpartisipasi dalam hal ini dengan seluruh kemampuan mereka, baik melalui sarana radio, koran-koran, dan televisi, serta melalui ceramah-ceramah, baik di acara-acara pertemuan, khutbah jum’at, maupun ceramah di selain khutbah jum’at.

Demikian juga metode-metode lainnya yang dapat menyampaikan kebenaran kepada seluruh umat, dan dengan semua bahasa yang digunakan, agar dakwah dan nasehat bisa sampai ke seluruh dunia dengan bahasa-bahasa mereka” (silahkan lihat : http://www.binbaz.org.sa/mat/1678)

catatan tambahan

Maa syaa Allah, mungkin tambahan diranah minang menurut ana yg sangat perlu diperhatikan adalah masalah adab yg sudah banyak hilang, seperti adab seorang tholibul ilmi kepada gurunya (guru itu memiliki kesalahan dia tidak ma'sum, akan tetapi tetap harus beradab) dan adab kepada muridnya serta adab sesama ikhwan salafi terlebih di sumbar kurang bersahabat (acuh tak acuh) terhadap yg tidak dikenalnya/tidak sekampung, terlebih ikhwan salafi yg baru dia lihat, karena di daerah lain jika terlihat orang baru langsung ditegur dan ditanya2/diajak ngobrol ....

Juga adab tholibul ilmi terhadap orang2 awam, agar mereka itu dirangkul, bukan dikatakan yg macam2 sehingga membuatnya tersinggung...

Tidak ada komentar: