Masjid yang paling banyak didatangi oleh umat Islam adalah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Setiap harinya ada ribuan orang yang sholat dan beribadah didalamnya. Bahkan saat musim haji, sampai berjumlah jutaan orang yang datang ke dua masjid ini.
Banyaknya orang yang datang ke masjid ini, tak membuat pihak DKM memanfaatkan untuk menyediakan kotak amal. Bisa dibayangkan, jika ada kotak amal, sudah dipastikan perbulannya meraup uang jutaan riyal dari sedekah jamaah.
Seluruh pemeliharaan untuk kemakmuran dua masjid mulia ini ditanggung oleh pemerintah Arab Saudi. Mulai dari gaji Imam, khatib, petugas kebersihan, peyediaan air untuk wudhu, petugas keamanan, dan banyak lagi yang lainnya.
Bahkan, bukan hanya di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi saja. Semua masjid yang ada di Arab Saudi tidak ada yang memasang kotak amal.
Masjid-masjid di perkantoran, instansi pemerintah, kampus, komplek perumahan, bahkan di rest area, tak ada kotak amal.
Bukan karena tidak butuh uang, tetapi semua itu ditanggung oleh pemerintah, atau sebagiannya ada pewakaf yang menjamin untuk pemeliharaannya.
Saat sholat Jumat pun tidak ada kotak amal yang keliling melewati depan jamaah. Di kita, biasanya kotak amal diputar saat khotib sedang berkhutbah.
Karena tidak ada kotak amal di masjid, maka ketika jelang sholat Jumat, sebelum khotib naik mimbar, tidak ada pengumuman jumlah pendapatan kotak amal masjid.
@ppmisaudi
#CeritaDariSaudi #CeritaDariSaudi
Keterangan foto: Masjid Jami' Kampus KSU (Foto diambil dari akun fb Abu Kunaiza)
sumber Budi Marta Saudin
Tidak ada komentar: