Video di bawah adalah sesi tanya jawab pada bagian akhir pengajian Ustadzunaa Yaziid bin 'Abdil-Qadiir Jawwas hafidhahullah di Radio Rodja 756 AM yang membahas isu nasional pelarangan cadar. Kebetulan lewat di beranda, sebagian teman membagikan (potongan) video ini dengan aneka caption yang berbeda. Caption-caption tersebut dituliskan sesuai penekanan yang diinginkan oleh masing-masing.
Saya mencoba merangkum beberapa point penjelasan beliau hafidhahullah sebagai berikut:
1. Cadar merupakan bagian dari syari'at yang para ulama berbeda pendapat tentang hukumnya. Ada yang mengatakan wajib, ada yang mengatakan sunnah. Beliau merajihkan pendapat sunnah.
2. Isu larangan cadar masih bersifat umum, ada yang pro dan kontra.
3. Sebagai umat Islam, kita dihimbau jangan cepat-cepat menanggapi. Jangan tergesa-gesa dan suka ribut. Terkait peribadahan (include cadar), kita kerjakan apa yang kita yakini, tidak perlu kita hiraukan ucapan makhluk (manusia).
4. Kita wajib taat terhadap ulil amri, akan tetapi khusus dalam hal yang ma'ruf (kebenaran).
5. Para tokoh agama (di Indonesia) - dalam polemik pelarangan cadar - sudah berusaha menjelaskan permasalahan ini, dan belum final.
6. Makar orang kafir untuk memperlemah 'aqidah umat Islam tidak akan berhenti dan dilakukan melalui sarana apa saja. Umat Islam harus tahu/waspada akan hal ini.
7. Orang kafir dalam melakukan makar semula menggunakan orang kafir (ex. : Snouck Hurgronje, dll.), dan kini taktik mereka berubah dengan menggunakan jasa tangan 'kaum muslimin' dari kalangan ahli bid'ah dan munafik.
8. Makar mereka berawal dari talbis masalah jenggot, cadar, dll. nanti shalat hingga akhirnya pada masalah pokok/prinsip yang lain.
9. Permasalahan ini bukan permasalahan kecil.
10. Agama Islam pasti akan ditolong oleh Allah ta'ala bagaimanapun hebatnya makar orang kafir, asalkan sabar dan bertaqwa.
----selesai-----
Penjelasan beliau hafidhahullah sangat bagus; tegas dan ilmiah. Makar orang kafir itu nyata, bukan khayalan. Dimulai dari yang kecil hingga akhirnya ingin meruntuhkan yang besar (pokok). Beliau mengetahui isu yang sedang berkembang. Beliau pun tidak menafikkan perlunya kewaspadaan serta usaha dakwah dan inkarul-munkar, yang salah perlu diluruskan. Kita harus bersabar, berhati-hati, dan tidak tergesa-gesa.
sumber Dony Arif Wibowo
Saya mencoba merangkum beberapa point penjelasan beliau hafidhahullah sebagai berikut:
1. Cadar merupakan bagian dari syari'at yang para ulama berbeda pendapat tentang hukumnya. Ada yang mengatakan wajib, ada yang mengatakan sunnah. Beliau merajihkan pendapat sunnah.
2. Isu larangan cadar masih bersifat umum, ada yang pro dan kontra.
3. Sebagai umat Islam, kita dihimbau jangan cepat-cepat menanggapi. Jangan tergesa-gesa dan suka ribut. Terkait peribadahan (include cadar), kita kerjakan apa yang kita yakini, tidak perlu kita hiraukan ucapan makhluk (manusia).
4. Kita wajib taat terhadap ulil amri, akan tetapi khusus dalam hal yang ma'ruf (kebenaran).
5. Para tokoh agama (di Indonesia) - dalam polemik pelarangan cadar - sudah berusaha menjelaskan permasalahan ini, dan belum final.
6. Makar orang kafir untuk memperlemah 'aqidah umat Islam tidak akan berhenti dan dilakukan melalui sarana apa saja. Umat Islam harus tahu/waspada akan hal ini.
7. Orang kafir dalam melakukan makar semula menggunakan orang kafir (ex. : Snouck Hurgronje, dll.), dan kini taktik mereka berubah dengan menggunakan jasa tangan 'kaum muslimin' dari kalangan ahli bid'ah dan munafik.
8. Makar mereka berawal dari talbis masalah jenggot, cadar, dll. nanti shalat hingga akhirnya pada masalah pokok/prinsip yang lain.
9. Permasalahan ini bukan permasalahan kecil.
10. Agama Islam pasti akan ditolong oleh Allah ta'ala bagaimanapun hebatnya makar orang kafir, asalkan sabar dan bertaqwa.
----selesai-----
Penjelasan beliau hafidhahullah sangat bagus; tegas dan ilmiah. Makar orang kafir itu nyata, bukan khayalan. Dimulai dari yang kecil hingga akhirnya ingin meruntuhkan yang besar (pokok). Beliau mengetahui isu yang sedang berkembang. Beliau pun tidak menafikkan perlunya kewaspadaan serta usaha dakwah dan inkarul-munkar, yang salah perlu diluruskan. Kita harus bersabar, berhati-hati, dan tidak tergesa-gesa.
sumber Dony Arif Wibowo
Tidak ada komentar: