Di mata orang gila, orang waraslah yang gila, apalagi di mata irang waras ya jelas sudah, siapa yang paling layak disebut gila.
Kondisi gini nih wajar bin manusiawi, termasuk orang bodoh juga sering menganggap bodoh orang berilmu.
Adapun orang yang benar berilmu ya sudah tentu jelas siapa yang layak dianggap bodoh.
Menurut anda, siapa yang layak dikasihani? Orang gila dianggap gila atau orang waras yang dianggap gila? Orang bodoh dianggap bodoh atau orang berilmu dianggap bodoh?
Keduanya tidak layak dikasihani, karena itu resiko hidup, Allah Ta'ala berfirman:
كَذَلِكَ مَا أَتَى الَّذِينَ مِن قَبْلِهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا قَالُوا سَاحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ
Demikianlah tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan: "Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila". (Ad Dzariyat 52)
Nabi dan Rasul saja ternyata mengalami nasib serupa, dituduh gila oleh orang orang yang lebih layak menyandang gelar tersebut.
Yang layak dikasihani adalah orang waras yang hanyut dalam celotehan orang gila dan orang berilmu yang sewot dianggap bodoh oleh orang bodoh.
Jadi gimana dong seharusnya anda bersikap?
Jawabannya sederhana: sering sering bawa cermin, lalu sibukkan dengan mencermati diri anda sendiri.
Semoga menginspirasi.
sumber fb Dr Muhammad Arifin Badri
Nabi dan Rasul saja ternyata mengalami nasib serupa, dituduh gila oleh orang orang yang lebih layak menyandang gelar tersebut.
Yang layak dikasihani adalah orang waras yang hanyut dalam celotehan orang gila dan orang berilmu yang sewot dianggap bodoh oleh orang bodoh.
Jadi gimana dong seharusnya anda bersikap?
Jawabannya sederhana: sering sering bawa cermin, lalu sibukkan dengan mencermati diri anda sendiri.
Semoga menginspirasi.
sumber fb Dr Muhammad Arifin Badri
Tidak ada komentar: