Permudahlah, Jangan engkau persulit

Permudahlah, Jangan engkau persulit

عَنْ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ,أن رَسُولُ اللَّه صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ قَالَ : [ يسِّروا ولا تعسِّروا . وسكِّنُوا ولا تنَفِّروا ] متفق عليه

▪️ قـال الـنـووي رحـمه الله تعـالى : (فيه تألـيفُ مَـنْ قَـرُبَ إسْـلامه، وترك الـتّشديدِ عليهـم، وكذلك مـَنْ قارب الـبلوغ مـن الـصّبيان ، ومَـنْ بلـغ ومـَنْ تاب مـن الـمعاصي، كلهـم يُتلطّـف بهـم ويدرجـون في أنواع الـطاعة قليلا قليلا .) شرح صحيح مسلم : (٢٨٤/٦)
Dari Anas bin Malik rodhiyallohu anhu, bahwasannya Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam pernah bersabda : "Permudahkanlah, jangan kamu mempersulit ! Dan buatlah (mereka) tenang, jangan kamu buat (mereka) lari !" [ Muttafaqun 'alaih ]

Al-Imam An-Nawawi rohimahulloh, menjelaskan hadits tersebut di atas, beliau mengatakan : "Di dalam hadits ini terdapat (perintah untuk) melunakkan/melembutkan hati terhadap orang yg dekat keislamannya (yakni yg hampir masuk Islam), dan tidak bersikap keras/kasar kepada mereka !
Demikian pula terhadap anak kecil yg hampir baligh, atau terhadap orang yg sudah baligh, atau terhadap orang-orang yg telah bertobat dari kemaksiatan (dosa-dosa).

Kepada mereka semua itu, hendaknya bersikap lunak (lemah lembut), dan berusaha untuk mengajak mereka untuk melakukan berbagai amal ketaatan secara bertahap, sedikit demi sedikit !"

[SYARH SHOHIH MUSLIM, 6/284]

Catatan :

1. Ya, demikianlah seharusnya prinsip asal dalam berdakwah, yakni dibangun di atas kelemahlembutan, memberikan kemudahan dan menyampaikan kabar yang menggembirakan.

Tetapi ini baru dari satu sisi saja. Disana ada satu sisi yang lainnya, yaitu memberikan nasehat dan peringatan dari berbagai kejelekan dan kesesatan, agar kita semua bisa terhindar dan jauh darinya.

Dan terkadang hal ini dilakukan dgn tegas dan keras, sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan pada tempatnya.

2. Dalil-dalil yang menunjukkan hal itu sangat banyak.

Diantaranya adalah firman Alloh ta'ala terhadap Nabi-Nya:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“Dengan sebab rahmat Allah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentu mereka menjauh dari sekelilingmu.” [Ali Imran : 159]

Nabi Muhammad shollallahu alaihi wa sallam juga bersabda :

يَسِّرُوْا وَلاَ تُعَسِّرُوْا، وَبَشِّرُوْا وَلاَ تُنَفِّرُوْا
“Mudahkanlah dan jangan kalian persulit, berilah kabar gembira dan janganlah kalian membuat orang lari.” [HR Imam Al-Bukhari no. 69 dan Muslim no. 1734 dari Anas bin Malik rodhiyallohu anhu]

Al-Imam Al-Bukhari rohimahulloh dlm shohihnya (no.6927), meriwayatkan dari Aisyah rodhiyallohu anha, bahwa Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam bersabda :

يَاعَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِيْ الأَمْرِ كُلِّهِ
“Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha Lembut dan mencintai kelembutan di dalam semua urusan.”

Dalam riwayat Imam Muslim (no. 2593) dengan lafaz :

يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ يُحِبُ الرِّفْقَ وَيُعْطِى عَلَى الرِّفْقِ مَا لاَ يُعطِِي عَلَى الْعُنْفِ وَمَالاَ يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ
“Wahai Aisyah, sesungguhnya Allah itu Maha Lembut dan mencintai kelembutan. Allah memberi kepada kelembutan hal-hal yang tidak diberikan kepada kekerasan dan sifat-sifat lainnya.”

Dalam riwayat Imam Muslim (no.2594) dari Aisyah rodhiyallohu anha, Nabi shollallihu alaihi wa sallam juga bersabda :

إِنَّ الرِّفْقَ لاَيَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَ عُ مِنْ شَيءٍ إِلاَّ شَانَهُ
“Sesungguhnya kelemahlembutan itu, tidaklah ada pada sesuatu, kecuali akan menjadikannya indah. (Sebaliknya), tidaklah kelemahlembutan itu dicabut (dari sesuatu) kecuali akan menjadikannya nampak jelek.”

3. Adapun dalil yg menunjukkan sikap tegas dan keras pada tempatnya, diantaranya adalah Firman Alloh ta'ala :

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
“Muhammad itu adalah utusan Allah. Orang-orang yang selalu bersamanya, bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka.” [Al-Fath : 29]

Dan masih banyak dalil-dalil lainnya.

4. Jadi, dalam berdakwah atau mengajak orang lain agar mengikuti agama Alloh, hukumnya secara asal adalah dilakukan dgn lemah lembut.

Tetapi terkadang wajib dilakukan dgn sikap tegas dan keras, bila hal itu memang dibutuhkan. Semuanya itu hendaknya diletakkan pada tempatnya masing-masing.

Demikianlah... Semoga penjelasan yg ringkas ini bermanfaat.... Barokallohu fiikum...

Akhukum fillah, Abu Abdirrohman Yoyok WN Sby

Semoga bermanfaat bagi kita semuanya.

Tidak ada komentar: