Di Huanggang contohnya, yang berpenduduk sekitar 7,5 juta orang, adalah salah satu daerah dengan dampak terburuk di Hubei. Pembatasan perjalanan dilonggarkan, dan jika sehat orang-orang diizinkan meninggalkan Hubei. Tapi, peringatan masih bisa dilihat atau didengar di mana-mana, yang memperingatkan orang-orang bahwa virus corona masih jadi ancaman ketika mereka kembali ke jalan.
"Berkumpul untuk bermain kartu adalah bunuh diri," tulis sebuah spanduk di tepi jalan. "Jika kamu tidak memakai masker, virus akan jatuh cinta padamu," sindir spanduk yang lain. Sementara itu restoran di kota dibuka kembali, tetapi pengunjung tidak diperbolehkan makan di dalam. Beberapa hotel juga masih tutup, sedangkan yang lain hanya menawarkan sejumlah kecil kamar untuk para tamu.
Hampir 3.000 orang terinfeksi dan 125 orang meninggal di Huanggang, yang sekarang statusnya diturunkan jadi daerah berisiko rendah. Seperti halnya daerah lain di Hubei, orang bisa bepergian keluar masuk jika memiliki status kesehatan "hijau" pada aplikasi telepon khusus.
Ini adalah perubahan besar dari awal tahun 2020, ketika Hubei dikunci untuk melawan virus corona. Namun terlepas dari pelonggaran pembatasan, pejabat Huanggang merasa situasinya masih "belum aman".
AFP melaporkan, para wartawan diminta mengenakan masker N95 dan ditambah masker bedah, sebelum diizinkan meninggalkan stasiun kereta. Di situ, para penjaga berteriak kepada perumunan penumpang agar tidak berdiri terlalu berdekatan. Saat Belanja Makanan Tetap berhati-hati Kembali meningkatnya operasional transportasi, membuat ribuan orang mulai angkat kaki keluar atau masuk Hubei.
Pantauan dari AFP menggambarkan situasi yang ramai di beberapa stasiun kereta api. Banyak warga Huanggang yang langsung mengambil kesempatan bepergian ini. Sekitar 20 orang mengantre masuk ke mal Wanda Plaza, di mana para pengunjung diperiksa suhu tubuhnya dan menunjukkan kode kesehatan sebelum diizinkan masuk. Sejumlah gerai di dalam mal menawarkan "diskon buka lagi", dan memasang tanda-tanda untuk meyakinkan tokonya telah didisinfeksi sepenuhnya.
Seorang penjual pancake yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan pada AFP bahwa Kamis (26/3/2020) adalah hari pertamanya kembali bekerja. "Berada di luar rumah terasa lebih bebas, tetapi bisnis jelas todak sebagus sebelumnya," kata pedagang itu.
Seorang penjual pancake yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan pada AFP bahwa Kamis (26/3/2020) adalah hari pertamanya kembali bekerja. "Berada di luar rumah terasa lebih bebas, tetapi bisnis jelas todak sebagus sebelumnya," kata pedagang itu.
Kemudian seorang apoteker berusia 22 tahun bernama Chen Wenjun sedang makan di dekat warung kaki lima bersama dua temannya. Dia berkata senang akhirnya bisa keluar setelah berminggu-minggu terkurung di rumah. Tapi, dia tetap waspada. "Meskipun banyak yang sudah buka lagi, tapi kita harus tetap berhati-hati," tuturnya. kompas.coma
Tidak ada komentar: