Cara berpikir konservatif menyebabkan negara mayoritas muslim susah berkembang?


Jika yang dimaksudkan dengan konservatif adalah cara berpikir mempertahankan orisinalitas pemahaman Islam yang dibawa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam; maka tuduhan itu jelas sesatnya. Sesat kesasar di tempat comberan.

Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam bersabda:

إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِاْلعِيْنَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ اْلبَقَرِ وَرَضِيْتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُم ُاْلجِهَادَ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوْا إِلَى دِيْنِكُمْ
”Apabila kamu berjual beli dengan ’inah (jual beli sistem riba), memegang ekor-ekor sapi, ridla (terlalu sibuk) dengan pertanian, dan meninggalkan jihad; niscaya Allah akan menimpakan kehinaan atas kalian. Allah tidak akan menghilangkannya dari kalian sampai kalian kembali kepada agama kalian” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud].

Meninggalkan ajaran agama menjadi sebab kehinaan bagi umat Islam. Resep nabawi agar kehinaan tersebut tercabut adalah dengan kembali mempelajari, mengamalkan, dan mendakwahkan ajaran Islam - yang dengannya umat Islam menjadi mulia dan terhormat. Antonim dari kehinaan (ذُلّ) adalah kemuliaan atau keagungan. Umat muslim jika mulia, pasti akan jaya dan menang. Allah ta'ala berfirman:

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
"Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci" [QS. At Taubah : 33].

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا
"Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi" [QS. Al-Fath : 28].

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
"Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci" [QS. Ash-Shaff : 9].

Petunjuk dan agama yang benar yang dimaksudkan dalam ayat tersebut di atas adalah ajaran orisinal yang dibawa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam yang dipahami oleh as-salafush-shaalih. Inilah wasilah umat Islam menuju kejayaan dan kemenangan. Bukan INUS, ajaran sampah Islam KW 9 buatan UKM badut-badut lokal. Oleh karena itu sebagian ulama berkata:

لا يَصْلُحُ آخِرُ هَذِهِ اْلأمَّةِ إِلا بِمَا صَلُحَ بِهِ أَوَّلُهَا
”Tidaklah baik umat akhir ini melainkan dengan apa yang telah menjadi baik pada awal umat ini”.
Cara beragama konservatif biasanya menolak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi?. Kata siapa ?

Jika yang dimaksudkan dengan konservatif seperti di atas, tidak akan mungkin umat Islam menolak perkembangan iptek. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

أَنْتُمْ أَعْلَمُ بِأَمْرِ دُنْيَاكُمْ
“Kamu lebih mengetahui urusan duniamu" [Diriwayatkan oleh Muslim].

Selain perkara tasyrii', kaum muslimin boleh berinovasi dalam iptek untuk kebaikan kehidupan mereka. Lingkup konservatif beragama tidak masuk dalam ranah iptek. Kaum konservatif telah melahirkan para ilmuwan dan profesional yang berkontribusi untuk kemajuan bangsa Indonesia. Diantara contohnya yang saya tahu adalah KIPMI (Komunitas Ilmuwan dan Profesional Muslim Indonesia) - jika salah, akan saya hapus.

Yang ditentang kaum konservatif adalah pengembangan dan modifikasi syari'at. Misalnya, ajaran sampah INUS & SEPILIS, doktrinasi semua agama benar, assalamu'alaikum agar diganti salam Pancasila, pengakuan LGBT, ajakan ridla terhadap kepemimpinan si mulut jamban, boleh ngemplang zakat maal Baznas untuk dibagikan sesuai prinsip kebhinekaan, dan yang semisalnya dari ajaran mengubah/memodifikasi syari'at Islam yang sudah pakem. Atau, iptek yang digunakan untuk mengeliminasi atau menabrak syari'at, maka ini juga ditentang. Contohnya, teori sains tentang penciptaan alam semesta untuk menihilkan Allah ta'ala. 

So, apabila Anda mau penelitian vaksin Covid-19, bikin pesawat ruang angkasa berkecepatan cahaya, menciptakan benih unggul kelapa rasa durian, merakit nuklir, dan lain-lain yang tujuannya untuk kebaikan manusia; boleh.

Atau.... memang ada ya muslim konservatif Indonesia anti iptek ? Saya khawatir, statement itu sekedar kembang tidur di siang hari karena kekenyangan makan sahur. Akan tetapi jika memang ada dan keberadaannya siginifikan menghambat kemajuan bangsa, mari kita perangi bersama.

source Dony Arif Wibowo

Tidak ada komentar: