Islam Nusantara berperan munculnya ide persatuan perdukunan



Telah terungkap, walhamdulillah tujuan-tujuan busuk para pencetus ide Islam Nusantara. Tujuan mereka tidak lain adalah sebagai basis untuk mendukung pelecehan syari'at, menghinakannya dan sebagai tempat bernaung semua jenis kesyirikan dan kemungkaran.

Jualan mereka sebelumnya adalah ide Islam Liberal dan tidak mendapatkan tempat dihati kaum muslimin, bahkan mendapatkan penentangan yang kuat. Kemudian mereka bermetamorfosis menjadi Islam Nusantara, sebagaimana yang saya jelaskan di tulisan-tulisan yang lalu. Ide Liberalisme dan membangkitkan agama Nusantara adalah kekufuran murni. Tidak ada hubungannya dengan Islam. Mereka bukan orang-orang Islam dan Islam berlepas diri dari mereka.

Salah satu hal yang mereka dukung saat ini adalah munculnya ide persatuan perdukunan. Bahkan sebagian mereka tidak malu mendukung dan mengucapkan, serta pembelaan mereka seketika meruntuhkan keilmuan dan kehormatan mereka untuk disebut sebagai tokoh Islam ataupun panutan. Mereka mengatakan untuk membela praktek-praktek perdukunan sebagai warisan budaya Nusantara.

Dan mereka mendukung semua penyelewengan agama, kesyirikan dan kekafiran. Semoga Allah menghitamkan wajah-wajah mereka. Padahal di dalam Islam, perdukunan adalah kemungkaran, bahkan barangsiapa yang melakukan praktek perdukunan batal keislamannya dan wajib dihukum dengan hukuman mati.

Dari Shahabat Jundub radhiallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

حد السحر ضربة بالسيف.
"Hukuman bagi tukang sihir (dukun) adalah *dipenggal dengan pedang". [HR. At-Tirmidzi no.1460. Hadits ini mauquf, hanya sampai diperkataan Shahabat]

Dari hadits ini, jumhur Ulama dari Hanafiyah, Malikiyah, Syafi'iyah, dan Hanabilah memutuskan untuk hukuman yang layak bagi para dukun (kahin) adalah dipenggal kepalanya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman menjelaskan kondisi orang-orang musyrikin dan gaya ucapan mereka dan larangan untuk mengikuti alur pemikiran mereka yang sesat:

و إن الشياطين ليوحون الى اولياءهم ليجادلوكم و إن اطعتمهم إنكم لمشركون
"Dan sesungguhnya setan-setan itu akan memberikan bisikan kepada para walinya agar mereka membantahmu, bila engkau mengikuti jalan pemikiran mereka, benar-benar engkau menjadi seorang yang musyrik". (QS. Al-An'am: 121)

Wahai kaum muslimin, hendaknya kalian berhati-hati dalam kehidupan dan hendaknya engkau mempelajari agama kalian, terkhusus pembatal-pembatal keislaman, sehingga orang sesat tidak menyesatkan kalian dari jalan Allah.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
✒ Ditulis oleh Ustadz Abu Abdurahman bin Muhammad Suud Al-Atsary hafidzhahullah

🌐 Sumber Artikel : https://dakwahmanhajsalaf.com/2021/02/perdukunan.html

Tidak ada komentar: