Adat menjamu dan memuliakan tamu dan teman pada orang Arab.
Seringkali saya mendengar di restoran tentang perebutan hak membayar makanan di depan kasir.
Bahkan jika orang arab mengundang suatu jamuan makan, hidangan yang diberikan benar benar mewah, enak dan banyak. bahkan sebagian masyayikh jika mengundang maka mereka menyiapkan kotak untuk membawa makanan sisa.
Inilah budaya mulia yang terkenal dari bangsa Arab, meski mereka hidup susah, sangat wajib memuliakan tamu.
Lalu Islam pun datang mendukung dan mengatur itu semua bahkan menjadikan pahala agung dan keimanan bagi yang memuliakan tetamu yang datang.
Pernah suatu ketika saya minta tolong ke teman dekat saya (beliaulah yang mengajari saya meracik parfum) untuk suatu urusan, yang mana saya bilang agar mengantar saya ke beberapa tempat dengan biaya sekian. Lalu beliau meyanggupi.
Mulai dari bada Ashar sampai Isya beliau mengantar saya keliling ke kota Madinah, membeli barang dan lainnya.
Ketika balik ke rumah, saya pun menyodorkan uang untuk jasa beliau sudah mengantarkan saya.
Lalu beliau menolaknya dan berkata ,”Kita bersaudara, Kamu adalah saudaraku, ndak perlu bayar sama sekali”.
Namun saya pun basa basi dan berkata ,”tidak apa, ini untuk bensin dan waktu” lalu beliau marah dan berkata , “Tidak, demi Allah tidak, kita ini saudara dan tidak layak saya ambil dari saudara apapun”.
Lalu saya tetap ngeyel dan dia pun juga ngeyel kekeh tidak mau ambil uangnya.
Akhirnya saya pun mengalah dan saya doakan beliau berkali kali di hadapannya dan belakangnya.
Semoga Allah merahmati setiap kaum Muslimin.
Di Madinah Al Munawwarah.
Tidak ada komentar: