DI INDONESIA TIDAK ADA ISLAMOPHOBIA ? YAKIN ?

Ada sebagian orang mengatakan "Di Indonesia tidak ada Islamophobia", "Indonesia kan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, mana ada Islamophobia di Indonesia ?", bahkan ada yang berani mengatakan "Indonesia negara yang islami begini, mana mungkin ada Islamophobia disini ?"

Namun benarkah klaim mereka ini ? Mari kita cek :

✅ Sering kita dengar adanya kabar orang yang berjenggot, bercelana cingkrang, atau berjidat hitam yang diradikal-radikalkan, diolok2, dicemooh, bahkan didiskriminasi

✅ Kaum perempuan yang bercadar, berhijab lebar, berkaos kaki, tidak mau berjabat tangan dengan lawan jenis, juga diradikal-radikalkan, diolok2, dicemooh, bahkan didiskriminasi. (Bahkan di sejumlah tempat dipaksa untuk membuka jilbabnya)

✅ Sering juga kita dengar tuduhan kalo Rohis, LDK, remaja masjid, organisasi kepemudaan Islam, dsb adalah tempat pengkaderan teloris, kelompok radikal, dan tuduhan2 miring lainnya

✅ Sering juga kita dengar kabar fitnah yang menyebutkan sekolah2 Islam (terutama sekolah2 IT), pesantren2, rumah tahfidz, dan lembaga2 pendidikan Islam lainnya mengajarkan paham radikalisme, telorisme, anti-kebhinekaan, bahkan ingin merongrong NKRI

✅ Pernah juga kita dengar kabar yang menuding pendidikan tahfidzul Qur'an adalah pendidikan yang salah & mengajarkan radikalisme

✅ Pernah juga kita dengar kabar miring soal beasiswa tahfidzul Qur'an di perguruan2 tinggi yang dituding sebagai infiltrasi radikalisme di kampus.

✅ Pernah juga kita dengar tuduhan miring ke dakwah hijrah, komunitas hijrah, dan para ustadz2 mentor hijrah, kalo mereka adalah pintu masuk radikalisme.

✅ Beberapa waktu lalu juga viral kegiatan tilawah Al-Qur'an massal di Malioboro, yang dicerca & dihujat habis2an, dituding radikal, anti-pancasila, anti-NKRI, pendukung ideologi khilaf ah, dsb (padahal apa hubungannya coba ?). Sebaliknya, ada acara flashmob tari tradisional di tempat yang sama justru banjir pujian.

✅ Sering juga kita dengar tudingan fitnah bahwa mentoring / liqo' / halaqoh / kajian pekanan adalah tempat indoktrinasi paham radikal, bahkan sarana cuci otak untuk perekrutan teloris.

✅ Sering juga kita mendengar berita yang menyebutkan para ustadz, habib, kyai, dai, dan tokoh Islam sebagai tokoh radikal, pemecah belah NKRI, ingin meruntuhkan NKRI, bla bla bla. Bahkan ada yang sampai membuat listnya.

✅ Setiap pembahasan mengenai syariat Islam, politik Islam, siyasah syar'iyyah, j1 h4d, khilaf ah, pasti langsung dituding anti-pancasila, anti-NKRI, pemberontak, makar, ingin meruntuhkan NKRI, bla bla bla

✅ Kita juga sangat sering mendengar kata2 "radikal", "kadrun", "mabok agama", "otak gurun", dan hinaan2 yang bersifat merendahkan lainnya, dan dilontarkan dengan tendensius & penuh kebencian. Dan bisa ditebak sasarannya adalah umat Islam ideologis atau umat Islam yang ingin menjalankan agamanya secara kaffah

✅ Setiap apa2 yang berbau Islam, langsung dihubung2kan dengan radikalisme, telorisme, anti-pancasila, anti-NKRI, ingin merongrong NKRI, ingin meruntuhkan NKRI, bla bla bla.

✅ Setiap apa2 yang berbau Islam juga sering disebut "budaya Arab", "tidak sesuai budaya bangsa", "tidak sesuai jatidiri bangsa Indonesia", "ingin merongrong budaya Nusantara", bahkan ada yang sampai mengatakan "Indonesia mau dijajah budaya Arab".

✅ Setelah melihat aneka fakta ini, masihkah kalian yakin kalo di Indonesia tidak ada Islamophobia ?

#stopislamophobia
#fightagainstislamophobia
#lawanislamophobia

Oleh : Jerry Kwok Liauw 

Tidak ada komentar: