APA PERBEDAAN MASHALIHUL MURSALAH DENGAN BID'AH ?


Perbedaan utama mashalihul mursalah dengan bid'ah adalah dalam 2 hal, yaitu posisinya terhadap syariat dan niat pengamalannya.

1. Posisi terhadap syariat

Mashalihul mursalah bersifat mendukung dan menguatkan syariat, sedangkan bid'ah menandingi atau menyaingi syariat.

2. Niat pengamalan

Mashalihul mursalah sekedar sarana, bukan tujuan. Sarana itu mendukung syariat. Sedangkan bid'ah, orang yg mengerjakannya dalam rangka taabbud (meniatkannya sebagai dzat ibadah).

⚠️ Contoh: 
Penggunaan mikrophone dan speaker saat adzan. Ini termasuk bid'ah atau mashalihul mursalah?

Jawabnya: 
MASHALIHUL MURSALAH !

✋ Karena :
1) Posisinya terhadap syariat adalah mendukung dan menguatkan.

Nabi menjelaskan dalam hadits bahwa sejauh jarak terdengar adzan, semua makhluk baik yg basah maupun kering akan bersaksi bagi muadzin itu pada hari kiamat.

Maka dengan adanya microphone dan speaker, syariat akan terdukung karena jangkauan suara akan semakin jauh sehingga pahala muadzin semakin besar, pihak yang mendengar dan mendatangi panggilan adzan diharapkan semakin banyak.

2) Dalam penggunaan microphone dan speaker, hal itu dianggap sebagai sarana bukan tujuan. Kalaupun suatu saat listrik mati, adzan tanpa alat tsb tidak masalah. Kalaupun rusak, diganti asalkan fungsinya sama, tidak fanatik dgn alat atau merk tertentu. Kalau tidak dengan alat merk tertentu, tidak mau adzan. Tidak demikian. Itu hanya dianggap sebagai sarana, bukan inti ibadah.

⚠️ Contoh lain:
Membaca dzikir atau doa yg tidak diajarkan Nabi selesai sholat dgn jumlah tertentu dan cara tertentu sebagai kebiasaan. Hal ini bid'ah atau mashalihul mursalah ?

Jawabnya: 
BID'AH !

✋ Karena:
1) Menandingi syariat.

Menghidupkan bid'ah akan mematikan sunnah. Sebagaimana dijelaskan dlm ucapan Ibnu Abbas.

Seseorang yang bacaan-bacaan dzikir selesai sholatnya tidak diajarkan Nabi, atau bahkan dibaca keras saat ia jadi imam, sehingga dibaca berjamaah, maka ini bid'ah, yang menandingi syariat yang diajarkan Nabi. Ia tandingi ajaran Nabi dengan ajaran gurunya atau kyainya.

Semakin bid'ah ini dihidupkan, orang semakin ingat dgn bid'ahnya, dan sunnah justru akan terlupakan.

2) Niat dlm mengamalkannya adalah untuk taabbud (mendekatkan diri kepada Allah dgn dzat ibadah itu).

⛔️ Mengapa sulit menasehati orang yg terjatuh dalam bid'ah ? 

👉 Salah satunya karena unsur taabbud ini. Ia menganggap bid'ah itu bukan kesalahan, justru menganggap akan mendekatkan dirinya kepada Allah.

Abu Utsman Kharisman
WA al-I'tishom

https://t.me/Mengenal_Manhaj_Salaf/139

Tidak ada komentar: