https://www.facebook.com/100000178311189/posts/pfbid02mpKcQFUJD8kK23QD2bvbi9tJqZo2L3artzD9ALQEWxxowmXWhEfzdNH13TgtF1DQl/
Sumbar, khususnya kota Padang sering jadi sorotan bahkan bullyan karena tak punya alpa dan indomaret. Kek nya bagi daerah lain kota ini ketinggalan jaman.
Mereka nggak tau, ada swalayan jauh lebih lengkap dari alpa dan indomaret di daerah lain yang pemiliknya H. Yasmar.
Bekerja sama dengan dana pensiun Bank Nagari, Budiman tumbuh subur bak jamur di musim hujan menguasai pasar swalayan di Padang, Bukittinggi dan Payakumbuh. Hampir di semua sudut dan pusat kota, ia berdiri kokoh dan megahnya.
Warga Sumbar yang identik dan fanatik dengan Islam, Budiman seperti tau betul merebut hati pasar, dengan penampilan syar'i semua pelayannya, ketersediaan tempat parkir kendaraan gratis dan layanan maksimal dari semua pelayan dan sekuriti, yang tak segan membantu membawa barang bawaan ke mobil dan membantu pengendara saat masuk dan keluar parkir, ia sukses meraup pelanggan demi pelanggan setiap harinya.
Baznas tak ketinggalan menggandeng Budiman swalayan dalam menghimpun dana umat dari sen demi sen uang kembalian yang untuk perkonsumen itu tiada artinya, karena hanya beberapa rupiah saja, tapi konon kabarnya bisa dihimpun dengan nilai fantastis setiap bulannya karena tingginya transaksi di swalayan ini.
Sepertinya Budiman mampu mengalahkan swalayan yang selama ini dikuasai etnis tionghoa dan asing.
So, bagaimana pendapat anda?
Tidak ada komentar: