4 cara berbuat ihsan kepada hewan sembelihan

إن الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وآله وصحبه أجمعين أما بعد
Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kita semua untuk berbuat ihsan(baik), kepada siapa saja muslim maupun kafir bahkan kepada binatang sekalipun, nabi shallallahu alayhi wasallam bersabda :

إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan untuk berbuat ihsan  (baik) terhadap segala sesuatu."

Terkhusus untuk para jagal Rasulullah dalam sebuah hadits telah mewasiatkan kepada mereka :

وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ.[مسلم : ١٩٥٥]
"Dan jika kalian menyembelih maka berbuat ihsan(baik)lah dalam penyembelihan, hendaklah kalian menajamkan pisau kalian dan hendaklah kalian menyenangkan hewan Sembelihan nya" Muslim:1955]

Dari perintah Allah untuk berbuat ihsan terhadap segala sesuatu dan wasiat Rasulullah diatas untuk berbuat baik terhadap sembelihan, maka para ulama memberikan arahan berupa perkara-perkara yang harus diperhatikan bagi para jagal ketika mereka menyembelih :

- Hendaklah mereka menajamkan pisau mereka, karena Nabi shallallahu alayhi wasallam bersabda :

وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ
"hendaklah kalian menajamkan pisaunya.

Karena Semakin tajam sebuah pisau akan menjadikan proses penyembelihan semakin cepat dan memperkecil rasa sakit yang dirasakan oleh hewan. 

-. Memberikan kenyamanan terhadap hewan yang akan disembelih karena nabi mengatakan :

فَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ
"Buatlah hewan sembelihan mu merasa nyaman."

Hal demikian itu dapat dicapai dengan menempuh beberapa hal berikut ini :

1. menajamkan pisau yang digunakan untuk menyembelih sebagaimana poin pertama diatas dan mempercepat gesekan pisau agar urat yang harus dipotong dari hewan yang disembelih dapat terpotong dengan cepat dan sempurna sehingga hewan sembelihan dapat mati dengan segera dengan sedikit rasa sakit. 

2. tidak mengasah pisau dihadapan hewan yang akan disembelih karena hal itu menyakiti nya, membuat nya stress dan menjadikannya mati dua kali, hal itu sebagaimana yang dikatakan Nabi shallallahu alayhi wasallam ketika menegur seseorang yang melakukan yang demikian itu :

أنَّ رَجُلًا أضجَعَ شاةً يُريدُ أن يَذبَحَها، وهو يُحِدُّ شَفرَتَه، فقال له النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم: أتُريدُ أن تُميتَها مَوتَتَينِ؟! هلا حَدَدْتَ شَفْرَتَك قبل أن تُضجِعَها.[مصنف عبد الرزق :٨٦٠٨ والثاني في الأوساط :٣٥٩٠ وصححه الألباني في السلسلة:٢٤]
Bahwasanya seseorang merebahkan seekor kambing sambil mengasah pisau nya yang dengannya ia ingin menyembelih (kambing)nya, maka Nabi shallallahu alayhi wasallam berkata kepadanya : 

"apakah kau mau dia mati dengan dua kali kematian. . ?

"Tidakbisakah engkau menajamkan pisaumu terlebih dahulu sebelum menyembelih nya.. ?"

[mushanif abdurrazaq : 8608 dan Ath-Thabrani di alawasath : 3590 dishahihkan al-Albani di silsilah:24]

3. tidak menyembelih hewan tersebut didepan teman-temannya,  dan larangan ini berdasarkan itiifaq (kesepakatan) para fuqaha' :

اتفق الفقهاء على أن من آداب الذبح : أن لا تذبح بهيمة أمام أختها.[الموسوعة الفقهية: ٢٢١/١٠]
Para Fuqaha' (ahli fiqih) telah bersepakat bahwa termasuk dari adab menyembelih adalah tidak menyembelih hewan didepan saudara-saudaranya [Almausu'ah alfiqhiyyah : 10/221]

Dan berkata al-Imam Ibnu Qudamah rahimahullah :

وَيُكْرَهُ أَنْ يَذْبَحَ شَاةً وَالْأُخْرَى تَنْظُرُ إلَيْهِ.[المغني: ٣١٧/٩]
"Dibenci seseorang  yang menyembelih kambing sedang kambing-kambing lainnya melihatnya(kambing yang disembelih tersebut). [al Mughniy : 9/317].

4. Termasuk perbuatan ihsan terhadap hewan kurban adalah :

- anda tidak memotong sesuatu pun dari tubuh hewan tersebut kecuali dia telah tampak mati dengan jelas, kita dapati sebagian jagal memotong urat kaki sapi sedang binatang tersebut masih hidup dengan tujuan agar kaki hewan tersebut tidak meronta dan menendang, ini salah satu contoh perbuatan buruk yang dilakukan terhadap hewan sembelihan. 

- tidak berlebih-lebihan dalam menyembelih sampai leher hewan yang disembelihnya putus terpotong, yang seperti ini juga tidak termasuk berbuat ihsan dan ia telah berlaku buruk terhadap sembelihan nya. 

Waffaqanaallahu waiyyakum likulli maa yuhibu wayardha.

🖋️ Ibnu syakiyakirtiy Abu Rayhaanah
🌐 Darulhadits Almunawwarah Bukittinggi 
9 dzulhijjah 1444, 28 juni 2023

Sumber : https://almunawwarah.id/2023/06/28/wasiat-nabi-untuk-para-jagal/

Tidak ada komentar: