Ada satu sunnah yang mungkin dilupakan sebagian orang yaitu memperbanyak takbir di awal Dzulhijjah.
💎 Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,
“Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan”📖 (QS. Al Hajj: 28).
‘Ayyam ma’lumaat’ menurut salah satu penafsiran adalah sepuluh hari pertama Dzulhijjah.
Pendapat ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) ulama di antaranya Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, Al Hasan Al Bashri, ‘Atho’, Mujahid, ‘Ikrimah, Qotadah dan An Nakho’i, termasuk pula pendapat Abu Hanifah, Imam Asy Syafi’i dan Imam Ahmad (pendapat yang masyhur dari beliau). Lihat perkataan Ibnu Rajab Al Hambali dalam Lathoif Al Ma’arif, hal. 462 dan 471.
👤 Imam Bukhari rahimahullah menyebutkan,
وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِى أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ أَيَّامُ الْعَشْرِ ، وَالأَيَّامُ الْمَعْدُودَاتُ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ . وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ وَأَبُو هُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِى أَيَّامِ الْعَشْرِ يُكَبِّرَانِ ، وَيُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيرِهِمَا . وَكَبَّرَ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِىٍّ خَلْفَ النَّافِلَةِ
👤 Ibnu ‘Abbas berkata, “Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.”
Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin ‘Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah.
📙 (Dikeluarkan oleh Bukhari tanpa sanad (mu’allaq), pada Bab “Keutamaan beramal di hari tasyriq”)
🔸Takbir yang dimaksudkan dalam penjelasan di atas adalah sifatnya "muthlaq",
artinya tidak dikaitkan pada waktu dan tempat tertentu.
Jadi boleh dilakukan di pasar, masjid, dan saat berjalan.
Takbir tersebut dilakukan dengan mengeraskan Suara khusus bagi laki-laki.
🔸Sedangkan ada juga takbir yang sifatnya "muqoyyad",
artinya dikaitkan dengan waktu tertentu yaitu dilakukan setelah shalat wajib berjama’ah.
🔸Takbir muqoyyad bagi orang yang tidak berhaji dilakukan mulai dari shalat Shubuh pada hari ‘Arofah (9 Dzulhijah) hingga waktu ‘Ashar pada hari tasyriq yang terakhir.
🔸Adapun bagi orang yang berhaji dimulai dari shalat Zhuhur hari Nahr (10 Dzulhijah) hingga hari tasyriq yang terakhir.
⭐️ Cara bertakbir adalah dengan ucapan:
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaha illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd.
🤲 Semoga bermanfaat. Hanya Allah yang memberi taufik.
✍ Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc حفظه الله
🌐 Sumber: https://rumaysho.com/8929-memperbanyak-takbir-di-awal-dzulhijjah.html
Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin ‘Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah.
📙 (Dikeluarkan oleh Bukhari tanpa sanad (mu’allaq), pada Bab “Keutamaan beramal di hari tasyriq”)
🔸Takbir yang dimaksudkan dalam penjelasan di atas adalah sifatnya "muthlaq",
artinya tidak dikaitkan pada waktu dan tempat tertentu.
Jadi boleh dilakukan di pasar, masjid, dan saat berjalan.
Takbir tersebut dilakukan dengan mengeraskan Suara khusus bagi laki-laki.
🔸Sedangkan ada juga takbir yang sifatnya "muqoyyad",
artinya dikaitkan dengan waktu tertentu yaitu dilakukan setelah shalat wajib berjama’ah.
🔸Takbir muqoyyad bagi orang yang tidak berhaji dilakukan mulai dari shalat Shubuh pada hari ‘Arofah (9 Dzulhijah) hingga waktu ‘Ashar pada hari tasyriq yang terakhir.
🔸Adapun bagi orang yang berhaji dimulai dari shalat Zhuhur hari Nahr (10 Dzulhijah) hingga hari tasyriq yang terakhir.
⭐️ Cara bertakbir adalah dengan ucapan:
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaha illallah, Wallahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd.
🤲 Semoga bermanfaat. Hanya Allah yang memberi taufik.
✍ Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc حفظه الله
🌐 Sumber: https://rumaysho.com/8929-memperbanyak-takbir-di-awal-dzulhijjah.html
Tidak ada komentar: