Kenapa Segagah Abbasiyah Bisa Jatuh?
Gen Saladin | @gen.saladin |
#KenapaKitaJatuh Kali ini kita akan mentadabburi sebab yang membuat negara sebesar dan sehebat Abbasiyah runtuh. Selama 500 tahun lamanya —bahkan sebenarnya ia masih berdiri sebagai simbol selama 750 tahun— ia menjadi tanda kegagahan, kecerdasan dan kemuliaan Umat Islam. Tapi, yang namanya makhluk pasti ada matinya. Tak hanya manusia, peradaban pun bisa runtuh, "Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu)" QS Al A'raf 34.
Sebenarnya Abbasiyah ini bisa dibilang tak seluruhnya jaya dan kuat sepanjang 500 tahun. Di masa-masa pertengahan saja, kekuasaan Khalifah hanya tinggal kota Baghdad saja. Abbasiyah bahkan dalam perjalanannya ditopang banyak kekuatan, seperti Turki Seljuk, Keluarga Baramikah dan Keluarga Buwaih. Hal itu membuat keluarga Khalifah memang di pertengahan perjalanannya sudah hanya sebatas simbol saja. Indahnya, simbol itu dihormati oleh umat.
Jika dihitung sejak awal berdirinya sampai Baghdad hancur oleh Mongol tahun 1258, Abbasiyah memiliki 37 Khalifah sepanjang umurnya. Naik turunnya sangat terlihat jelas. Di masa lemahnya, banyak sekali negara-negara yang berdiri terpisah dari Abbasiyah seperti Negara Thuluniya di Mesir, Negara Bani Thahir di Khurasan, Negara Samaniyah di Persia, Negara Ghanzawi di Afganistan serta banyak lagi.
Sebab-sebab Utama Jatuhnya Abbasiyah
1. Ditinggalkannya Jihad
Setelah kepemimpinan Al Mu'tashim Billah, khalifah-khalifah selanjutnya tak memperhatikan perjuangan di jalan Allah. Terlihat dalam perjalanan negara itu sepeninggal Al Mu'tashim, sudah sangat jarang momentum kemenangan yang diraih Kaum Muslimin. Hal itu dikarenakan para Khalifah mulai melihat sesuatu bukan dari sisi agama, tapi sisi kepentingan duniawinya. Mereka melihat bahwa jihad tak memberikan banyak efek buat kesenangan mereka.
2. Gerakan Pemisahan Diri
"Sebenarnya ini bukan sebab, melainkan hasil dari ditinggalkannya Jihad", kata Dr Abdul Halim Uwais. Jika para pemimpin sudah dipalingkan dari berjuang, maka tubuh pemerintahan akan dipenuhi jamur-jamur perpecahan. Karena pemimpin gagal menyatukan rakyatnya pada tujuan besar, sehingga rakyatnya akan mencari tujuan-tujuan kecil yang hina yang terjadi karena tujuan besarnya tak ada. Timbullah pemberontakan rakyat dimana-mana hingga kemudian mendirikan negara masing-masing.
3. Munculnya Penyimpangan Akidah
Ini merupakan salah satu unsur terpahit yang membuat umat kebingungan dan pemerintahan terpecah belah. Gerakan-gerakan sesat seperti Syiah Qaramithah, kaum kebatinan Hasasyin, muncul karena umat mulai meninggalkan Al Qur'an dan terpesona pada ilmu-ilmu Persia dan Romawi yang tidak difilter dengan baik. Ilmu dari dua peradaban sebelumnya sangat bagus jika diterjemahkan dan difilter dengan energi Al Qur'an. Namun umat banyak termakan oleh ideologi-ideologi sesat yang dicampurkan dengan ritual Islam karena mengambilnya tanpa seleksi.
Tidak ada komentar: