Tips Naik Taksi bagi Jamaah Haji dan Umrah ketika di Arab Saudi

Naik Taksi di Mekkah 

Taksi di Saudi berwarna hijau dan putih. Tertulis pada pintu kanan dan kiri: TAXI dan kata berbahasa Arab أجرة (Ujrah). Pada bagian atasnya terdapat lampu mahkota. 

Angkutan umum resmi ini dalam aturannya wajib menggunakan argometer dalam melayani penumpang. Tapi pada prakteknya amat sangat jarang. 

Supir lebih suka harga non argometer, mungkin karena keuntungan yang didapat jauh lebih besar dibanding menggunakan alat meteran elektrik yang dipasang. 

Akibatnya, sering terjadi, terutama jamaah umrah, saat menggunakan jasa ini, diketok harga mahalnya gak terkira dan diluar akal manusia normal. 

Saat musim haji, di Mekkah, banyak oknum supir yang memanfaatkan keluguan para jamaah haji, terutama asal Indonesia. Mereka tawarkan angkutan dengan harga gila.

Pernah ada kejadian, dari Masjidil Haram ke daerah Misfalah, yang jaraknya tak sampai 10 km, meminta ongkos hingga 700 riyal. Kalau dirupiahkan sekitar Rp. 2,8 juta. 

Seringnya kejadian ribut pada saat penumpang turun. Supir merasa tak terima dengan pemberian bayaran penumpangnya. 

Masalah ini terjadi biasanya karena kendala bahasa. Saat penumpang akan naik, supir mengucapkan kalimat dengan menyebut harga. Penumpang yang tidak paham supir ngomong apa, naik saja ke dalam dan mengira bahwa ongkos seperti biasa antara 5 sampai 10 riyal. Setelah turun itu terjadi keributan. 

Taksi di Saudi juga mirip seperti angkot. Saat kita sudah naik di dalam, mereka akan mengangkut penumpang lain yang menstop.

Para supir taksi resmi ini kebanyakan bukan orang Saudi. Mereka mayoritas datang dari negara yang memiliki budaya dengan catatan miring.

Supir-supir ini didatangkan dari negara-negara Asia Selatan, seperti India, Pakistan, dan Bangladesh. Sebagian ada yang dari Yaman. 

Tidak semua supir taksi memberikan pelayanan buruk, hanya saja banyak didapat diantara mereka yang kurang baik dalam melayani penumpang. 

Tips bagi jamaah haji dan umrah yang ingin naik taksi:

Sebelum naik, sepakati harga sebelum naik ke dalam mobil. Jika di tengah jalan supir ngomel-ngomel minta tambahan uang lagi, segera tentukan pilihan: turun di jalan atau turuti permintaannya. 

Sebuah saran: Jika supir terus ngomel dan mengeluh harganya terlalu murah dan minta tambahan lagi, lebih baik turun saja. Boleh sekalian tutup pintunya agak keras!. 

----
Foto: Taksi di Jeddah (The Jeddah Diaries)

Tidak ada komentar: