Wajibnya Diam dan Larangan Berbicara Ketika Khutbah berlangsung

ilustrasi

Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا قُلْتَ لِصَـاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ وَاْلإِمَـامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ.
“Jika pada hari Jum’at, saat khatib sedang khutbah engkau berkata pada temanmu “diam!”, maka engkau telah mengucapkan kata yang sia-sia (perkataan yang bathil).” [17]

KAPANKAH SESEORANG DIANGGAP MASIH MENDAPATKAN SHALAT JUM'AT?

Shalat Jum’at terdiri dari dua raka’at yang dikerjakan secara berjama’ah. Barangsiapa meninggalkan jama’ah shalat Jum’at karena memang tidak wajib baginya atau ada halangan, maka dia shalat Zhuhur empat raka’at. Barangsiapa mendapati satu raka’at shalat Jum’at bersama imam, maka dia telah mendapatkan shalat Jum’at.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنْ صَلاَةِ الْجُمُعَةِ فَقَدْ أَدْرَكَ الصَّلاَةَ.
“Barangsiapa mendapati satu raka’at dari shalat Jum’at, maka dia telah mendapatkan shalat.” [2]

📗 Disalin dari kitab Al-Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil Aziiz, Penulis Syaikh Abdul Azhim bin Badawai al-Khalafi, Edisi Indonesia Panduan Fiqih Lengkap, Penerjemah Team Tashfiyah LIPIA – Jakarta, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir, Cetakan Pertama Ramadhan 1428 – September 2007M
___
Footnote
[1]. Muttafaq ‘alaihi: [Shahiih al-Bukhari (Fat-hul Baari) (II/414 no. 934)], Shahiih Muslim (II/582 no. 851), Sunan an-Nasa-i (III/104), Sunan Ibni Majah (I/352 no. 1110), Sunan Abi Dawud (‘Aunul Ma’buud) (III/460 no. 1099) secara ringkas, dan Sunan at-Tirmidzi (II/12 no. 5111) dengan lafazh yang mirip.
[2]. Shahih: [Shahiih Sunan Ibni Majah (no. 911)], Sunan an-Nasa-i (III/112), dan Sunan Ibni Majah (I/356 no. 1110) dengan lafazh yang serupa.

🗞 https://t.me/almanhajshalat

Tidak ada komentar: