Suci dari haid setelah fajar pada ramadhan

Apabila seorang wanita berada dalam keadaan suci (dari haid) langsung setelah fajar, apakah dia menahan diri dan berpuasa pada hari itu dan hari itu menjadi hari puasanya, ataukah dia wajib meng-qadha (menganti) puasa hari tersebut?

Jawaban
Apabila seorang wanita berada dalam keadaan suci setelah terbit fajar, maka dalam masalah imsaknya (menahan diri dari makan dan minum serta yang membatalkan puasa) terdapat 2 pendapat dari kalangan ulama:

1. Dia harus imsak hari itu, tetapi tidak dihitung sebagai hari puasa baginya, dia wajib qadha, pendapat ini masyhur dikalangan mazhab Imam Ahmad rahimahullah

2. Dia tidak wajib imsak pada hari itu karena tidak sah puasanya disebabkan pada permulaannya dia dalam keadaan haid, tidak termasuk orang yang berhak berpuasa. Jika tidak sah puasanya, maka tidak ada gunanya imsak. Maka masa ini baginya bukan masa wajib dihormati, karena dia diperintahkan untuk makan/minum pada pagi harinya, bahkan haram baginya berpuasa pada pagi harinya. 

Suci dari haid setelah fajar pada ramadhan

Padahal puasa, secara syar'i sebagaimana kita ketahui, ialah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa dengan tujuan beribadah kepada Allah ta'ala mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Pendapat ini lebih kuat daripada pendapat yang mengharuskan imsak. Bagaimanapun, menurut kedua pendapat tadi, baginya harus melakukan qadha untuk hari tersebut

Tidak ada komentar: