KAMANG, TUANKU NAN RENCEH DAN TEGAKNYA SYARI'AT ISLAM

Kejayaan Islam di Ranah Minang pernah mencapai puncaknya ketika kaum paderi (ulama) dipimpin oleh ‘Abdullah Tuanku Nan Renceh. Kekuasaannya menghujam sampai lembaga pemerintahan nagari yang diberi hak otonom oleh Kerajaan-kerajaan di Alam Minangkabau yang kala itu berpusat di Pagaruyung. Bahkan kekuasaan Paderi merambah sampai Mandailing, Tapanuli, hingga Toba, Sumatera Utara.

KAMANG, TUANKU NAN RENCEH

Sejarah mencatat, masa kejayaan Islam itu terjadi sejak awal pergerakan kaum Paderi (awal 1808) di Kamang dan berakhir dengan jatuhnya Benteng Bonjol dan tertangkapnya Panglima Paderi, Tuanku Imam Bonjol, pada tahun 1837.

Di masa kekuasaan kaum Paderi, ranah Minang dan sekitarnya berhasil dibersihkan dari segala bentuk kemusyrikan dan kemaksiatan. Tidak hanya itu, tradisi adat dan kepercayaan yang berbau bid’ah dan kurafat juga sirna. Syariat Islam benar-benar ditegakkan dan mendapat pengawalan ketat dari laskar Paderi.

Saat shalat Shubuh, umpamanya, mereka berpatroli ke rumah-rumah penduduk dengan memeriksa batu tapakan (batu ceper) di setiap rumah. Bila batu itu basah, berarti si penghuni rumah sudah berwudhu dan tentu akan menunaikan shalat. Tapi, bila masih kering, pintu rumah segera diketuk. Mungkin penghuninya ketiduran, lalu dibangunkan dan dinasehati untuk segera menunaikan shalat.

sumber informasi akun fb abu zambri

Tidak ada komentar: