6 pelajaran berharga dari BAN

kumpulankonsultasi- Seorang anak memperhatikan ayahnya yang sedang mengganti BAN mobil mereka. "Mengapa ayah mau repot-repot mengerjakan ini dan tidak memanggil orang bengkel saja untuk mengerjakannya?" tanya si bocah dg penasaran.

Sang ayah tersenyum.
"Sini, nak, kau lihat dan perhatikan.
Ada enam hal tentang BAN yang bisa kita pelajari untuk hidup kita," katanya sambil menyuruh sang bocah duduk di dekatnya.
"
Belajar dari BAN ?" Mata sang anak membelalak.
"Lebih pintar mana
BAN ini daripada bu guru di sekolah?"

Sang ayah tertawa. "Gurumu tentu pintar, Nak. Tapi perhatikan BAN ini dengan segala sifat-sifatnya. Pertama, BAN selalu konsisten bentuknya. Bundar. Apakah dia dipasang di sepeda roda tiga, motor balap pamanmu, atau roda pesawat terbang yang kita naiki untuk mengunjungi kakek-nenekmu. BAN tak pernah berubah menjadi segi tiga atau segi empat."

6 pelajaran berharga dari BAN
image from www.motormobile.net

Si bocah mulai serius.

"Benar juga ya, Yah. Terus yg kedua?"
"
Kedua, BAN selalu mengalami kejadian terberat. Ketika melewati jalan berlubang, dia dulu yg merasakan. Saat melewati aspal panas, dia juga yg merasakan. Ketika ada banjir, dia juga yg harus mengalami langsung. Bahkan ketika ada kotoran hewan atau bangkai hewan di jalan yg tidak dilihat si pengemudi, siapa yg pertama kali merasakannya?" tanya sang ayah.

"Aku tahu, pasti BAN ya, Yah?" jawab sang bocah antusias.
"Benar sekali.
Yang ketiga, BAN selalu menanggung beban terberat. Baik ketika mobil sedang diam, apalagi sedang berjalan. Baik ketika mobil sedang kosong, apalagi saat penuh penumpang dan barang. Coba kau ingat," ujar sang ayah. Si bocah mengangguk.

"Yang keempat, BAN tak pernah sombong dan berat hati menolak permintaan pihak lain. BAN selalu senang bekerja sama. Ketika pedal rem memerintahkannya berhenti, dia berhenti. Ketika pedal gas menyuruhnya lebih cepat, dia pun taat dan melesat. Bayangkan kalau ban tak suka kerjasama dan bekerja sebaliknya? Saat direm malah ngebut, dan saat digas malah berhenti?"

"Wow, benar juga Yah," puji sang bocah sambil menggeser duduknya lebih dekat kepada sang ayah.
"Nah,
sifat kelima BAN adalah, meski banyak hal penting yang dilakukannya, dia tetap rendah hati dan tak mau menonjolkan diri. Dia biarkan orang-orang memuji bagian mobil lainnya, bukan dirinya."

"Maksud ayah apa?" tanya si bocah bingung.
"Kamu ingat waktu kita ke pameran mobil bulan lalu?" tanya sang ayah disambut anggukan sang bocah.
"Ingat dong, Yah, kita masuk ke beberapa mobil kan?"

"Persis," jawab sang ayah. "Biasanya di show room atau pameran mobil, pengunjung lebih mengagumi bentuk body mobil itu, lalu ketika mereka masuk ke dalam, yang menerima pujian berikutnya adalah interior mobil itu. Sofanya empuk, AC-nya dingin, dashboardnya keren, dll. Jarang sekali ada orang yg memperhatikan BAN apalagi sampai memujinya. Padahal semua kemewahan mobil, keindahan mobil, kehebatan mobil, tak akan berarti apa-apa kalau BANnya kempes atau bocor."

"Wah, iya ya, Yah, aku sendiri selalu lebih suka memperhatikan kursi mobil untuk tempat mainanku."
Sang ayah selesai
mengganti bannya, dan berdiri menatap hasil kerjanya dengan puas.
"Yang keenam tentang BAN adalah, betapa pun bagus dan hebatnya mobil yg kau miliki, atau sepeda yg kau punya, atau pesawat yg kita naiki, saat
BAN tak berfungsi, kita tak akan bisa kemana-mana. Kita tak akan pernah sampai ke tujuan."
Sang anak mengangguk-angguk.

Sang ayah menuntaskan penjelasannya, "Jadi saat kau besar kelak, meski kau menghadapi banyak masalah dibanding kawan-kawanmu, menghadapi lumpur, aspal panas, banjir, atau tak mendapat pujian sebanyak kawan-kawanmu, bahkan terus menanggung beban berat di atas pundakmu, tetaplah kamu konsisten dengan kebaikan yg kau berikan, tetaplah mau bekerja sama dengan orang lain, dan jangan merasa hebat sendiri, dan yg terpenting, tetaplah menjadi penggerak dalam ketaatan dan kedisiplinan di manapun kau berada.
Itulah yang ayah maksud dengan hal-hal yg bisa kita pelajari dari
BAN untuk hidup kita."

bantu SHARE yach

baca juga

Tidak ada komentar: