Jika kita bertanya kepada diri kita kenapa kita tidak sabar dalam dakwah dan menasehati maka kita tak akan menemukan alasan itu.
Bukankah dahulu kita juga berlumuran dosa-dosa maksiat!?
Bukankah dahulu kita juga berlumuran dosa-dosa maksiat!?
... ۚ مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
... Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk (pengajaran) kepada jalan yang lurus. Az zukhruf 52
لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ
Bukan kamu yang memberi hidayah kepada mereka akan tetapi Alloh yang memberi mereka hidayah. Al Baqoroh 272
TETAPLAH SEMANGAT SAMPAIKAN YANG BENAR SEMAMPUMU.
TETAPLAH SEMANGAT SAMPAIKAN YANG BENAR SEMAMPUMU.
sumber: Wa JANNATUL FIRDAUS
Tidak ada komentar: