pengen belajar sejarah sejak nabi hijrah, kunjungi museum dar al-madinah

Dar Al-Madinah Museum telah menjadi tujuan favorit bagi jamaah haji dan umrah serta generasi muda dari kota suci itu, dengan sekitar 60.000 orang mengunjungi museum itu pada tahun 2015.

Mereka yang mengunjungi museum dapat belajar banyak tentang sejarah Madinah, hal ini membuat museum Dar Al-Madinah menjadi pusat yang penting untuk mendidik anak-anak dan juga sumber yang baik untuk mereka yang belajar dan melakukan penelitian di kota suci ini.

Ide untuk membangun museum ini datang dari Abdulaziz Kaki, yang mendirikan institusi ketika perluasan Masjid Nabawi mulai dimana banyak benda dan artefak terpaksa dipindahkan atau dihapus.

Abdul aziz Kaki mulai mengumpulkan potongan sejarah dan Islam, dan mulai bekerja untuk memiliki sebuah museum di Madinah. Pada awalnya, museum hanya sebuah ruangan kecil, dan ia memamerkan sejumlah koleksi yang ada diruangan kecil tersebut. Museum yang baru kemudian dibuka oleh Emir dari Madinah, Pangeran Abdulaziz Bin Majed.

Pekerjaan fase ketiga yang akan memperluas museum lebih lanjut telah dimulai. Ini termasuk bangunan baru yang memiliki nilai sejarah lebih tinggi mengenai kota Madinah.

Museum, yang secara resmi dibuka pada tahun 2011, menyajikan sejarah Madinah dari zaman Nabi Muhammad sholAllahu’alaihiwassalam yang memiliki banyak potongan-potongan sejarah yang menjelaskan warisan fisik dan budaya kota itu.Hassan Taher, direktur eksekutif museum Dar Al-Madinah.

Direktur eksekutif Museum Dar Al-Madinah, Hassan Taher, mengatakan koleksi museum juga termasuk koin-koin dari zaman nabi Muhammad sholAllahu’alaihiwassalam, gambaran Ka’bah dari berbagai zaman, tembikar dari era Umayyah dan koleksi lainnya dari era Mameluk dan Ottoman.

Museum ini juga telah memenangkan Hadiah Internasional Raja Faisal dan penghargaan penting lainnya. Museum Dar Al-Madinah memiliki koleksi banyak buku dan artikel tentang sejarah kota Madinah.

“Ini adalah museum pertama dan satu-satunya di Madinah yang khusus menampilkan warisan arsitektur dan perkotaan Madinah. Ini merupakan model yang mensimulasikan sejarah Madinah dan kisah Nabi Muhammad sholAllahu’alaihiwassalam. Museum ini juga dilengkapi tim pemandu wisata yang terlatih dan berkualitas yang menguasai bahasa yang berbeda-beda”kata Taher.

Untuk masuk museum ini dikenakan biaya SR 15 (15 Saudi Riyal), dan museum ini buka setiap hari kecuali pada hari Jumat.

Saudi Gazette, repost from middleeastupdate

Tidak ada komentar: