alhamdulillah, semakin banyak dukungan negara kepada turki melawan teroris

peta negara turki
image from carseywolf.ucsb.edu
Madrasah Mehmet Fatih di Montenegro diterangi dengan warna bendera Turki setelah Bosnia dan Arab Saudi juga menunjukan dukungan untuk Turki.

Semakin banyak negara menunjukkan dukungan mereka kepada Turki untuk melawan terorisme setelah serangan bom bunuh diri yang menargetkan Istanbul dan ibukota Ankara, menewaskan dan melukai puluhan orang.

Madrasah Mehmet Fatih, yang terletak di Podgorica, ibukota Montenegro, diterangi dengan warna bendera Turki.

“Dengan langkah ini, kami ingin menunjukkan bahwa kami berdiri bersama Turki dan mengutuk semua kegiatan teroris. Kami percaya bahwa tidak ada serangan teror yang dapat melemahkan Turki,” Serikat Islam Montenegro menyatakan.

Sebelumnya, Sarajevo City Hall Vijecnica di Bosnia-Herzegovina dan gedung pencakar langit di kota Arab Saudi di Jeddah juga diterangi dengan warna bendera Turki sebagai bentuk dukungan kepada Turki.

Dukungan dan solidaritas ini kontras dengan ketidakpedulian masyarakat internasional terhadap serangan teroris baru-baru ini di Turki, dibandingkan dengan serangan yang terjadi di Eropa. Beberapa kritikus telah menunjukkan standar ganda dalam respon media untuk peristiwa ini. “Kau Paris, Kau tidak Ankara dan Istanbul, dan sekarang Kau Brussels,” salah satu pengguna Twitter memposting sebuah sindirian.

Turki menjadi target organisasi teroris, khususnya Daesh dan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan kelompok afiliasinya mereka, yang telah melakukan serangan dengan menargetkan warga sipil di Istanbul dan Ankara.

Lima orang tewas dan 36 lainnya terluka dalam serangan bom bunuh diri di distrik Taksim Istanbul pada 13 Maret. Organisasi teroris Daesh mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.


Serangan Sabtu diikuti bom bunuh diri lainnya, yang mentargetkan jalur transportasi utama di ibukota Turki, Ankara, pada tanggal 13 Maret dan menyebabkan 35 warga sipil tewas.

Kurdistan Freedom Hawks (TAK), kelompok -affiliated Partai Pekerja Kurdistan (PKK), mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri di Ankara.

Ledakan hari Minggu terjadi kurang dari sebulan setelah serangan bom mobil di Ankara pada 17 Februari menyebabkan 29 korban tewas. TAK juga mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. [Yeni Şafak/middleeastupdate]

Tidak ada komentar: