seorang muslim tidaklahlah terlarang untuk kaya, hanya saja dalam islam kita dituntut untuk 2 hal saja:
1. dari mana sumber rezeki yang dicapai (halal/haram)
2. kemana rezeki tersebut disalurkan (halal/haram)
2 hal ini saling berkaitan, indahnya islam menjaga umat ini agar tidak terjebak oleh perkara yang diharamkan. jemput rezeki yang halal dan salurkan kejalan yang allah ridhoi.
ketika hendak memulai bisnis, memang bingung dan ragu tapi tetaplah optimis. niatkanlah memulai bisnis untuk meraup keuntungan halal yang akan memberi manfaat bagi diri pribadi, keluarga dan banyak orang. jadikanlah bisnis yang akan kita jalani kedepannya memiliki pengaruh baik terhadap dunia dan akhirat kita.
jangan pisahkan bisnis dengan syariat islam, janganlah termakan syubhat musuh islam yang inginkan dari kita agar sukses tapi tercampur didalamnya kezholiman dan harta haram.
ketika bisnis berjalan, selamatkan saudaramu dari ketergantungan kepada nonmuslim yang punya kecondongan membuat saudara seaqidahmu tidak peduli terhadap agamanya. memang tidak semua pengusaha nonmuslim punya ambisi buruk yang ingin menekan pegawainya agar melepaskan sedikit demi sedikit label islam pada tampilan zhohir dan imannya.
anda pengusaha yang akan sukses di dunia dan akhirat jika bisnis yang anda jalani bertujuan memberikan kesejahteraan finansial kepada orang lain dan mengarahkan pegawai anda semakin dekat kepada sang khalid yang memberikan kelapangan rezki kepada anda.
nasehat ringan untuk saya dan anda para pengusaha muslim.
ditulis oleh owner dakwahpost.com
Tidak ada komentar: