sejarah keberadaan rel kereta api lembah anai sumbar

sejarah keberadaan rel kereta api lembah anai sumbar
kereta api diatas lembah anai pada tahun 1890-an
Pada masa kolonial Belanda, pada tahun 1833, Gubernur Jenderal Van den Bosch, sewaktu berkunjung ke Sumatera Barat, terpesona melihat alam Lembah Anai dengan Sungai Batang Anai, perbukitan Bukit Barisan dan air terjunnya.

Lembah Anai Terletak tepat di pinggir jalan raya trans Sumatera yang menghubungkan Kota Padang dengan Bukit Tinggi, tepatnya di Nagari Singgalang, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Propinsi Sumatra Barat.

Hal ini membuat Van den Bosch memerintahkan membuat jalan raya mengikuti alur Sungai Batang Anai berikut jalur kereta api, demikian dicatat Rusli Amran dalam bukunya Sumatera Barat Hingga Plakat Panjang.

Jalur kereta api yang melewati Lembah Anai ini selesai dibangun 1881. Jalur kereta api di sini istimewa karena menggunakan rel bergigi sepanjang 33,8 Km. Lokomotif kereta apinya juga lokomotif khusus untuk rel bergigi. Ini diperlukan untuk rel yang menanjak tajam seperti melewati kawasan Lembah Anai yang tinggi dan terjal.


Akibat jalur yang tinggi dan terjal, perjalanan kereta api melewati Lembah Anai ini adalah perjalanan yang paling rawan kecelakaan. Tercatat sepanjang sejarah telah terjadi beberapa kecelakaaan besar di sini.

Pada tanggal 25 Desember 1944, misalnya, 200 orang tewas dan 250 orang terluka ketika kereta api kehilangan rem di Lembah Anai.

Sementara, belum lama ini, pada tahun 2002, 16 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika kereta api barang jatuh di sini [digitalsumbar]

Tidak ada komentar: