subhanallah, pendukung teroris hizbullah secara resmi di usir dari kuwait

subhanallah, kuwait usir pendukung pendukung hizbullah teroris dari negerinya
Sekitar 1.100 warga Lebanon dan Suriah yang berada di Kuwait akan diminta meninggalkan negara itu jika mereka masih berhubungan dengan organisasi teroris Syi'ah Hezbollah.

Warga asing yang mendukung atau terkait dengan organisasi teroris ini menjadi perhatian pemerintah Kuwait.

Kelompok Syi'ah Hezbollah Lebanon telah diumumkan sebagai organisasi teroris oleh Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dan Liga Arab, serta dikecam para menteri dalam negeri negara Arab melalui deklarasi Tunisia.

Beberapa orang yang masuk dalam daftar hitam telah dihubungi oleh pemerintah Kuwait bahwa mereka hanya memiliki satu bulan untuk menyelesaikan urusannya sebelum meninggalkan negara tersebut.

Sedangkan mereka yang dikategorikan "berbahaya" akan secepatnya dideportasi (diusir paksa), menurut sumber keamanan setempat, dimuat oleh harian Al-Qabas akhir pekan lalu.

Sumber tersebut juga menjelaskan bahwa Kuwait juga telah memiliki daftar nama warga Suriah dan Lebanon yang telah dicekal dan dideportasi oleh negara-negara Teluk lainnya.

Masih menurut sumber itu, menteri dalam negeri Syaikh Mohammad al-Khalid telah memerintahkan pengawasan ketat terhadap orang-orang di daftar, namun tetap meminta agar semua orang diperlakukan secara adil oleh aparat.

GCC, yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, telah memperketat pengawasan pada pendukung Hezbollah maupun simpatisannya. Termasuk awak media yang berhubungan dengan teroris Syi'ah ini.

Pihak berwenang Kuwait memutuskan tidak memperpanjang izin tinggal bagi lima wartawan dan melarang enam pekerja media lainnya memasuki negara itu karena dugaan hubungan dengan Hezbollah. Para wartawan tersebut bekerja untuk surat kabar dan stasiun televisi Kuwait.

Sedangkan dua warga asing lainnya tidak bisa lagi tinggal di negeri kaya minyak ini dan diminta segera pergi dalam waktu satu bulan.

Sebelumnya, Bahrain mengumumkan telah mendeportasi warga asing yang terbukti mendukung teroris Syi'ah Hezbollah. Keputusan tersebut didasarkan pada komitmen Bahrain untuk mencegah pendanaan terorisme dan aktivitas pencucian uang.

Pemerintah Bahrain menegaskan bahwa hubungan dengan organisasi teroris adalah terlarang.


Arab Saudi juga memboikot Hezbollah dan memperingatkan hukuman berat bagi warganya yang bersimpati pada mereka. Saudi juga mengancam akan mengusir warga asing yang mendukung teroris Syi'ah ini.

"Setiap warga negara yang mendukung, menunjukkan keanggotaan dalam Hezbollah, bersimpati atau mempromosikan kelompok itu, menyumbang atau berkomunikasi atau membantu menyembunyikan anggota kelompok itu, akan dikenakan hukuman yang keras yang diatur oleh hukum, termasuk undang-undang terorisme dan pendanaan ilegal", bunyi pernyataan tersebut. (Gulfnews/risalah)

Tidak ada komentar: