berusaha menebar isu agar kasus siyono tenggelam, mujahid itu harus cerdas

ANTUM SUDAH TAU BELUM ?

Saya pakek bahasa sederhana saja ya, biar mudah difahami.

Begini akhi, sekarang kan sedang santer-santernya kasus Saudara Siyono yang ditembak Densus 88 tanpa proses pengadilan.., iya to..? Nah, berbagai elemen muslimin; baik ormas, ulama, da'i, dll, ada di belakang Muhammadiyyah untuk terus menuntut keadilan dan bahkan mendesak Densus 88.

jenazah almarhum siyonoNah, saat kita (ummat islam) sedang fokus dengan kasus Saudara Siyono dan masyarakat muslim di berbagai kota mendesak di bubarkannya Densus 88, mereka justru bikin isu baru untuk pengalihan opini.

Isu apa ?

Saat ini di munculkanlah sebuah majalah porno yang cover depannya bergambar karikatur seorang berjenggot memperkosa anak kecil sambil berkata, "Sunnah, Sunnah, Sunnah",. Nah begitu.

Tujuannya apa? Ya, karena dengan begitu, maka ummat islam (palagi pemuda-pemuda kita yang semangat jihad) akan marah, akan emosi.. mereka tidak terima Nabi Muhammad di lecehkan dan hina. Tentu, hal itu memancing emosional yang berangkat dari keimanan. Terjadilah tindak anarkis misalnya, ntah itu "pengeboman" atau "penembakan", atau "pembakaran", atau "pengrusakan", atau apalah namanya.

Nah, setelah pemuda-pemuda muslim yang punya semangat-semangat juang ini "terjebak" dalam luapan emosi demi membela Islam, mereka mengambil langkah berani dan beresiko untuk menumpahkan darah musuh-musuh Allah demi membela Nabi nya. Lantas, juragan-juragan itu tinggal mudah bikin isu lagi sebagai agenda berikutnya, yaitu MENANGGULANGI TERORISME. walhasil, opini yang mereka bentuk adalah isu "ISLAM RADIKAL". BNPT sebagai lembaga resminya, densus 88 sebagai tentaranya, dan para da'i murji'ah sebagai tangan kanannya.

Walhasil, apa hakikat sebenarnya? Hakikat sebenarnya ialah 'TERORISME ITU YA MEREKA SENDIRI YANG BUAT". inilah yang disebut dengan "De Vide It Imperea" (politik adu domba). Artinya, mereka sengaja melempar 'umpan' agar ada 'ikan' yang terpancing. Singkatnya, Test Of The Water, mancing ikan di air keruh.

Nah, antum harus faham itu..😊

Media-media islam kita yang tergabung dalam JITU (Jurnalis Islam Bersatu), kini sedang terus berupaya mengangkat ke permukaan public terkait kezholiman densus 88. nah, cara mereka untuk mengalihkan isu ini ialah memunculkan isu penghinaan agama melalui majalah itu agar isu kasus Saudara Siyono tenggelam. Tapi kita tidak sebodoh itu. Mujahid itu harus cerdas. Tak perlu terlalu banyak teriak, diam tapi pasti. Orang cerdas itu tau kapan saatnya ia harus berkoar-koar dan kapan saatnya ia harus diam. Kenapa? Ya, karena saat ini islam di bidik dari segala arah dan dengan berbagai macam konspirasi.


Intinya, jangan terpancing. Ini sekedar lampu kuning dari saya, saudara antum yang mengharap Ridho Allah Ta'ala.

Jangan sebarkan foto majalah yang menghina islam itu. jangan angkat sedikitpun. Diamkan dan jangan di hiraukan. Ini permainan mereka.

Kita tetap tenang, usut pelan-pelan, dan fokus pada kasus Saudara Siyono Rahimahullah, sampai Densus 88 dibubarkan !

Na'am. Baarakallahufiik.

repost from ust hasanuddin siregar

Tidak ada komentar: