nasehat: inilah bahaya penuntut Ilmu yang tidak ngerti Fiqh Dakwah

anak menuntut ayahnya yang renta
Akhir akhir sering terjadi penolakan Dakwah dakwah Sunnah di berbagai Kota di Indonesia.

Bagi ana salah satu penyebabnya adalah dari kalangan tullab yg suka panas panas tahi ayam.

Maksudnya bagi mereka kebenaran hanya ada dipihak mereka, semua orang salah dimata mereka kecuali kelompok mereka. salah satu cara mereka untuk menguatkan kejahilannya maka mulailah dia memotong video ceramah para ustad, menukil pendapat sebagian ustad. apa tujuannya hanya untuk mencari jalan untuk mencela kelompok lain dan bagaimana kelompok lain bisa lari dari kelompoknya dan bergabung dengan kelompoknya.

Padahal maksud dari ceramah para ustad tidaklah demikian. maka bagi kelompok lain yg salah menilai maka terjadilah kesalah pahaman. hasilnya, Para guru kita tertolak dakwah karna kejahilan sipenuntut ilmu yang suka panas panas tahi ayam.

padahal para Ustad yang menyampaikan ceramahnya tidak mengajak mereka fanatik sama Ustadnya.

Nasehat bagi para tullab termasuk ana mari kita bijak dalam dakwah jangan karna kejahilan kita maka rusaklah dakwah yang dibawa oleh guru guru kita.

KARNA DAKWAH ITU.....

Dakwah itu membina, bukan menghina.
Dakwah itu mendidik, bukan 'membidik'
Dakwah itu mengobati, bukan melukai.

Dakwah itu mengukuhkan, bukan meruntuhkan.
Dakwah itu saling menguatkan, bukan saling melemahkan.
Dakwah itu mengajak, bukan mengejek.

Dakwah itu menyejukkan, bukan memojokkan.
Dakwah itu mengajar, bukan menghajar.
Dakwah itu saling belajar, bukan saling bertengkar.

Dakwah itu menasehati, bukan mencaci maki.
Dakwah itu merangkul, bukan memukul.
Dakwah itu ngajak bersabar, bukan ngajak mencakar.

Dakwah itu argumentative, bukan provokatif.
Dakwah itu bergerak cepat, bukan sibuk berdebat.
Dakwah itu realistis, bukan fantastis.
Dakwah itu adu konsep di dunia nyata, bukan adu mulut dan olah kata.
Dakwah itu mencerdaskan, bukan membodohkan.
Dakwah itu menawarkan solusi, bukan mengumbar janji.

Dakwah itu berlomba dalam kebaikan, bukan berlomba saling menjatuhkan.
Dakwah itu menghadapi masyarakat, bukan membelakangi masyarakat.
Dakwah itu memperbarui masyarakat, bukan membuat masyarakat baru.
Dakwah itu mengatasi keadaan, bukan meratapi kenyataan.
Dakwah itu pandai memikat, bukan mahir mengumpat.
Dakwah itu menebar kebaikan, bukan mengorek kesalahan.

Dakwah itu menutup aib dan memperbaikinya, bukan mencari2 aib dan menyebarkannya.
Dakwah itu menghargai perbedaan, bukan memonopoli kebenaran.
Dakwah itu apresiasi terhadap langkah positif, bukan mencari-cari motif.

Dakwah itu mendukung semua program kebaikan, bukan memunculkan keraguan.
Dakwah itu memberi senyum manis, bukan menjatuhkan vonis.
Dakwah itu berletih-letih menanggung problema umat, bukan meletihkan umat.

Dakwah itu menyatukan kekuatan, bukan memecah belah barisan.
Dakwah itu kompak dalam perbedaan, bukan ribut mengklaim kebenaran.
Dakwah itu siap menghadapi musuh, bukan selalu mencari musuh.

Dakwah itu mencari teman, bukan mencari lawan.
Dakwah itu melawan kesesatan, bukan mengotak atik kebenaran.
Dakwah itu asyik dalam kebersamaan, bukan bangga dengan kesendirian.

Dakwah itu menampung semua lapisan, bukan memecah belah persatuan.
Dakwah itu kita mengatakan: "aku cinta kamu", bukan "aku benci kamu"
Dakwah itu kita mengatakan: "Mari bersama kami" bukan "Kamu harus ikut kami".

Dakwah itu di masjid, di sekolah, di pasar, di kantor, di parlemen, di jalanan, hingga di tempat kebanjiran, bukan hanya di pengajian.

Dakwah itu bil hikmah, wal mau'idzatil hasanah, wajadilhum billati hiya ahsan...

Tidak ada komentar: