Medan – Forum Komunikasi Majelis Taklim Sumatera Utara pada Ahad (14/08) mengadakan Tabligh Akbar di Masjid Taqwa Polonia Medan. Tabligh Akbar kali ini mengangkat tema “Masjid Sentral Kebangkitan Dan Kejayaan Umat Islam”.
Tema tersebut dilatarbelakangi polemik panjang yang terjadi antara BKM Masjid Taqwa dan jama’ah dengan pihak pengelola pusat perbelanjaan Hermes Place Polonia Mall.
Menurut Ust Irfan Irawan SS selaku penasehat FKMT Sumut, Polemik yang terjadi antara BKM beserta jama’ah Masjid Taqwa Polonia Medan dengan Hermes Place sudah lama terjadi yaitu semenjak beroperasinya Mall Hermes Place sekitar lima tahun yang lalu.
“Para jama’ah mengaku tidak nyaman ketika beribadah dengan keberadaan Hermes Place yang tepat berada di depan Masjid. Kemudian rubuhnya sebagian material bangunan gedung parkir Hermes setinggi 7 lantai mengenai Masjid Taqwa, namun tidak ada permintaan maaf dari pihak Hermes kepada BKM Masjid Taqwa,” ujarnya.
Tema tersebut dilatarbelakangi polemik panjang yang terjadi antara BKM Masjid Taqwa dan jama’ah dengan pihak pengelola pusat perbelanjaan Hermes Place Polonia Mall.
Menurut Ust Irfan Irawan SS selaku penasehat FKMT Sumut, Polemik yang terjadi antara BKM beserta jama’ah Masjid Taqwa Polonia Medan dengan Hermes Place sudah lama terjadi yaitu semenjak beroperasinya Mall Hermes Place sekitar lima tahun yang lalu.
“Para jama’ah mengaku tidak nyaman ketika beribadah dengan keberadaan Hermes Place yang tepat berada di depan Masjid. Kemudian rubuhnya sebagian material bangunan gedung parkir Hermes setinggi 7 lantai mengenai Masjid Taqwa, namun tidak ada permintaan maaf dari pihak Hermes kepada BKM Masjid Taqwa,” ujarnya.
ustadz Fathuddin |
Hingga akhirnya sering terjadi keributan dan aksi bentrok antara jama’ah Masjid Taqwa dengan pihak Hermes sampai berjatuhan korban luka sebagaimana yang telah diberitakan media cetak dan online.
Sebulan terakhir ini kembali terjadi keributan yang disebabkan pengkhianatan Hermes Place terhadap perjanjian damai yang telah di sepakati antara kedua belah pihak. Yaitu pembangunan gedung parkir yang berada di tepat di samping Masjid diubah menjadi Hermes Residence.
Oleh sebab itu, FKMT Sumatera Utara mengadakan Tabligh Akbar gabungan dengan mengundang berbagai majelis Ta’lim di Sumatera Utara untuk turut hadir.
Dalam orasinya, Dr. Irfan dari pihak BKM Masjid Taqwa Polonia juga menyebutkan bahwa Masjid Taqwa Polonia bukan hanya milik jama’ah Masjid Taqwa saja tapi milik semua Umat Islam. “Seluruh umat Islam wajib mempertahankan Masjid Taqwa Polonia dari pihak-pihak yang ingin mengganggu,” ujar dia.
Jamaah Masjid Taqwa dan segenap umat Islam lintas organisasi tolak Hermes Residence Polonia Medan dalam tabligh akbar di masjid Taqwa Polonia, Ahad, (14/08).
Pada kesempatan itu, hadir pula sejumlah tokoh Islam Sumatera Utara seperti Ustadz Zulkarnain (Ketua Aliansi Pembela Masjid), Ustadz Dudi Abu Yahya (Ketua FKMT SUMUT), dan Ust Fathuddin (Pemerhati Dunia Islam).
Masjid Taqwa Polonia Medan diyakini menyimpan sejarah yang tidak terlupakan, yaitu sebagai markas Dakwah ahlusunnah sejak tahun 1960. Mereka juga menghimbau kepada seluruh para jama’ah yang hadir untuk turut andil membela Masjid Taqwa Polonia Medan.
“Jika ada pihak yang ingin mengganggu, menghinakan atau menggusur Masjid Taqwa Polonia Medan saya siap mengorbankan harta, darah dan nyawa untuk mempertahankannya,” ungkap Ustadz Fathuddin dalam ceramahnya.
Sementara itu, Ust Dudi Abu Yahya menegaskan bahwa menjaga dan mempertahankan Masjid Taqwa Polonia Medan adalah bagian dari Jihad Fi sabilillah.
“Jika dahulu Allah Subhanahu wa ta'ala yang langsung menjaga Ka’bah dari pasukan Abraham yang ingin menghancurkannya. Namun sekarang kita juga di tuntut untuk turut ikut andil dalam menjaga Masjid Taqwa Polonia Medan dari orang-orang yang ingin menghancurkan dan merobohkannya,” tukasnya.
Reporter: Abdurrahman
Editor: Alamsyah
Sebulan terakhir ini kembali terjadi keributan yang disebabkan pengkhianatan Hermes Place terhadap perjanjian damai yang telah di sepakati antara kedua belah pihak. Yaitu pembangunan gedung parkir yang berada di tepat di samping Masjid diubah menjadi Hermes Residence.
Oleh sebab itu, FKMT Sumatera Utara mengadakan Tabligh Akbar gabungan dengan mengundang berbagai majelis Ta’lim di Sumatera Utara untuk turut hadir.
Dalam orasinya, Dr. Irfan dari pihak BKM Masjid Taqwa Polonia juga menyebutkan bahwa Masjid Taqwa Polonia bukan hanya milik jama’ah Masjid Taqwa saja tapi milik semua Umat Islam. “Seluruh umat Islam wajib mempertahankan Masjid Taqwa Polonia dari pihak-pihak yang ingin mengganggu,” ujar dia.
Jamaah Masjid Taqwa dan segenap umat Islam lintas organisasi tolak Hermes Residence Polonia Medan dalam tabligh akbar di masjid Taqwa Polonia, Ahad, (14/08).
Pada kesempatan itu, hadir pula sejumlah tokoh Islam Sumatera Utara seperti Ustadz Zulkarnain (Ketua Aliansi Pembela Masjid), Ustadz Dudi Abu Yahya (Ketua FKMT SUMUT), dan Ust Fathuddin (Pemerhati Dunia Islam).
Masjid Taqwa Polonia Medan diyakini menyimpan sejarah yang tidak terlupakan, yaitu sebagai markas Dakwah ahlusunnah sejak tahun 1960. Mereka juga menghimbau kepada seluruh para jama’ah yang hadir untuk turut andil membela Masjid Taqwa Polonia Medan.
“Jika ada pihak yang ingin mengganggu, menghinakan atau menggusur Masjid Taqwa Polonia Medan saya siap mengorbankan harta, darah dan nyawa untuk mempertahankannya,” ungkap Ustadz Fathuddin dalam ceramahnya.
Ustadz Dudi Abu Yahya. |
“Jika dahulu Allah Subhanahu wa ta'ala yang langsung menjaga Ka’bah dari pasukan Abraham yang ingin menghancurkannya. Namun sekarang kita juga di tuntut untuk turut ikut andil dalam menjaga Masjid Taqwa Polonia Medan dari orang-orang yang ingin menghancurkan dan merobohkannya,” tukasnya.
Reporter: Abdurrahman
Editor: Alamsyah
repost from kiblat.net
Tidak ada komentar: