WINA -- Seorang Muslimah pemakai Jilbab mengalami nasib kurang baik ketika dipukul hingga digigit oleh seorang pria di Wina, Austria. Kuat dugaan, serangan itu merupakan bukti Islamofobia.
Perempuan berusia 51 tahun yang enggan disebut namanya itu mengalami insiden tersebut ketika hendak menuju tempat kerjanya. Setelah itu, Muslimah itu mengaku mendengar seseorang berlari di belakangnya. Ia pun lari, namun malah terjatuh. Setelah terjatuh, pria itu menghajarnya.
"Dia menyerangku karena saya menggunakan jilbab. Dia bahkan tak melihat wajah saya, dia datang dari belakang untuk menyerang," katanya seperti dilansir dari the Independent.
Muslimah itu mengatakan sudah berusaha mempertahankan diri dengan mencakar wajar pria penyerangnya. Namun pria itu malah menggigit jarinya. Menurut suami Muslimah, serangan tersebut atas dasar rasis. Sebab menurutnya, rasisme terus meningkat di Austria.
"Saya pikir itu serangan rasis, baru-baru ini rasisme di Austria meningkat, kita bisa melihat itu," ujarnya.
Hingga saat ini, kepolisian masih mendalami aksi penyerangan tersebut. Namun polisi belum bisa memastikan motif penyerangan. (republika)
Perempuan berusia 51 tahun yang enggan disebut namanya itu mengalami insiden tersebut ketika hendak menuju tempat kerjanya. Setelah itu, Muslimah itu mengaku mendengar seseorang berlari di belakangnya. Ia pun lari, namun malah terjatuh. Setelah terjatuh, pria itu menghajarnya.
"Dia menyerangku karena saya menggunakan jilbab. Dia bahkan tak melihat wajah saya, dia datang dari belakang untuk menyerang," katanya seperti dilansir dari the Independent.
Muslimah itu mengatakan sudah berusaha mempertahankan diri dengan mencakar wajar pria penyerangnya. Namun pria itu malah menggigit jarinya. Menurut suami Muslimah, serangan tersebut atas dasar rasis. Sebab menurutnya, rasisme terus meningkat di Austria.
"Saya pikir itu serangan rasis, baru-baru ini rasisme di Austria meningkat, kita bisa melihat itu," ujarnya.
Hingga saat ini, kepolisian masih mendalami aksi penyerangan tersebut. Namun polisi belum bisa memastikan motif penyerangan. (republika)
Tidak ada komentar: