MACAM-MACAM SYIRIK "yang banyak orang gagal paham"

Ketahuilah -semoga Allah merahmati kita-; bahwasanya kesyirikan itu terbagi menjadi syirik besar dan syirik kecil.

1. Syirik Akbar ( شِرْكٌ أَكْبَر جَلِيٌّ).
Syirik besar yang nyata yaitu membuat tandingan bagi Allah, meminta kepadanya seperti meminta kepada Allah, takut, berharap dan cinta kepadanya sama seperti kepada Allah, atau memalingkan hal yang termasuk ibadah kepada selain Allah.

2. Syirik Asghar ( شركٌ أصغر خفيٌّ).
Syirik kecil yang samar adalah segala perkataan dan perbuatan yang menghantarkan kepada syirik, seperti ghuluw kepada mahluk, bersumpah dengan selain nama Allah, riya' yang ringan dan semisalnya.(1)
MACAM-MACAM SYIRIK "yang banyak orang gagal paham"

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda:

إن أخوف ماأخاف عليكم الشرك الأصغر، قالوا: وما الشرك الأصغر؟ قال: الرياء
"Sungguh sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik kecil, shahabat berkata: wahai Rasulullah apakah syirik kecil itu? Beliau berkata: riya'"_(H.R Ahmad)

Macam-macam Syirik Akbar; (2)

a.Syirik Do'a (شرك الدَّعْوَةِ).

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda:

الدعاء هو العبادة
"Doa adalah Ibadah"(H.R Ahmad)

Jika doa adalah ibadah maka memalingkan doa kepada selain Allah adalah syirik.
Seperti;
Berdoa kepada Nabi ("ya nabi... Aku minta kepadamu...")
berdoa kepada malaikat ("wahai malaikat... Aku minta kepadamu ini dan itu...")
Berdoa kepada wali ("wahai wali.. Aku mohon kepadamu....")
Berdoa kepada kuburan (wahai kubur fulan... Aku memohon...) dan selainnya.

Hal yang demikian adalah syirik dan kekufuran, Allah berfirman:

ومن يدع مع الله إلها آخر لا برهان له به فإنما حسابه عند ربه إنه لا يفلح الكافرين
"Dan siapa saja berdoa kepada tuhan yang lain bersama Allah, padahal tidak ada baginya dalil tentang itu maka disisi rabbnya lah perhitungannya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tiada beruntung." (al-Mukminun:117)
MACAM-MACAM SYIRIK "yang banyak orang gagal paham"

b.Syirik Niat dan Keinginan

(شرْكُ النِيةِ والإِرادَةِ)

Allah berfirman:

من كان يريد الحياة الدنيا وزينتها نوف إليهم أعمالهم فيها وهم فيها لا يبخسون
"siapa saja yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya niscaya kami berikan balasan pekerjaan mereka didunia dan mereka tidak akan merugi didunia"_(Hud:15)

أولئك الذين ليس لهم في الآخرة إلا النار، وحبط ماصنعوا فيها وباطل ماكانوا يعملون
"Itulah mereka yang diakhirat tidak memiliki apa-apa kecuali neraka, terhapuslah apa yang mereka perbuat didunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan"(Hud: 16)
Maksudnya adalah berniat dan berkeinginan dunia semata, tanpa akhirat._(3)

Ibnu al-Qayyim -rahimahullah- berkata:

وأما الشرك في الإرادات والنيات فذلك البحر الذي لا ساحل له، وقل من ينجو منه،
"adapun syirik Keinginan dan niat maka itu adalah lautan yang tak bertepi, sedikit orang yang selamat darinya"

فمن أراد بعمله غير وجه الله أو نوى شيئا غير التقرب إليه وطلب الجزاء منه، فقد أشرك في نيته وإرادته
"siapa saja yang dengan amalannya menginginkan selain wajah Allah, atau berniat sesuatu selain mendekatkan diri dan meminta ganjaran selain kepadaNya maka dia telah berbuat syirik dalam niat dan keinginannya"(4)

c. Syirik Ketaatan (شِرْكُ الطاعَةِ)
Siapa saja yang taat kepada makhluk untuk menyelisihi agama, maka telah menjadikan mereka sebagai tuhan-tuhan tandingan Allah.(5)

Dari 'Adiy bin Hatim -radhiyallahu 'anhu-, bahwasanya beliau mendengar Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam membaca surat ini:

اتخذوا أخبارهم ورهبانهم أربابا من دون الله...
"mereka menjadikan ulama dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah"(at-Taubah:31)

فقلت له: إنا لسنا نعبدهم
"Maka aku berkata kepadanya: kami tidak beribadah kepada mereka"

قال: أليس يحرمون ماأحل الله فتحرمونه، ويحلون ما حرم الله فتحلونه؟
"Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda: bukankah mereka mengharamkan apa yang Allah halalkan maka kalian mengharamkannya? Dan menghalalkan apa yang Allah haramkan lalu kalian menghalalkanya?"

فقلت: بلى، فقال: فتلك عبادتهم
"Aku berkata: betul. Maka Rasulullah shallallahu'alaihi bersabda: itulah bentuk peribadatan kalian kepada mereka"(H.R Ahmad dan at-Tirmidiy)

Imam ath-Thabariy -rahimahullah- berkata terkait ayat diatas:
يطيعونهم في معاصي الله
"Mentaati mereka dalam bermaksiat kepada Allah"(6)

d. Syirik Cinta (شِرْكُ الْمَحَبَّةِ)
Maksudnya adalah cinta dalam pengagungan yang tidak semestinya dilakukan kecuali untuk Allah. Adapun cinta sebatas manusiawi cinta harta, anak keluarga yang tidak melebihi Cintanya kepada Allah maka itu tak mengapa.(7)

Allah berfirman:

ومن الناس من يتخذ من دون الله أنداداً يحبونهم كحب الله
Diantara manusia ada yang menjadikan tandingan-tandingan selain Allah, mencintai mereka seperti mencintai Allah" (al-Baqarah: 165)

Kesyirikan Amatlah Samar

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda:

الشرك في هذه الأمة أخفى من دبيب النملة السوداء على صفاة سوداء في ظلمة الليل
"Kesyirikan pada umat ini lebih samar dari tapak kaki semut hitam diatas batu hitam dimalam hari"

وكفارته قوله صلى الله عليه وسلم:
Dan tebusannya adalah sabda Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam:

اَللّهم إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ شَيئًا وأنَا أَعْلَُ، وأَسْتَغْفِرُكَ مِن الذَّنْبِ الّذِي لَا أَعْلَمُ
Ya Allah, sungguh berlindung kepadamu dari menyekutukanmu sedang aku mengetahuinya, dan aku memohon ampun dari dosa yang tidak aku ketahui (H.R Ahmad)

Allahu a'lam

In syaa Allah bersambung Beberapa Kondisi Riya'

Ust. Abu Aisyah Imron Rosyid, Lc.
Dukung Pendidikan dan Dakwah ahlusunnah waljama'ah diatas manhaj salafushalih Dengan mendukung pembebasan gedung
Ma'had Al Anshar Al Islamiy
www.mahad-alanshar.or.id

WA: SHOBAT AL ANSHAR
0857 8020 3553 (ikhwan)
0821 3141 2309 (akhwat)
________________________________
_footnote:_
1. al-Qaul as-Sadid, Abdurrahman bin Nasir as-Sa'diy, hal. 134-135, Penerbit al-Maktabah al-Islamiyah, Kairo-Mesir, Cet. 2006 M.
2. Al-Wajibat al-Mutahattimat, Muhammad bin Abdulaziz bin as-Sulaiman al-Qar'awiy, hal. 20, Penerbit Dar al-Furqan, Kairo-Mesir, Cet. 2012 M.
3. At-Tanbihat al-Mukhtasharah, Ibrahim bin Syaikh Shalih bin Ahmad al-Kharisiy, hal. 103, Penerbit Dar ash-Shami'iy, Riyadh-KSA, Cet. IV 2011 M.
4. Ad-Da' wa ad-Dawa', Ibnu al-Qayyim, hal. 194, Penerbit Dar Ibnu al-Jauziy, Riyadh-KSA, Cet. II 1430 H.
5. At-Tanbihat al-Mukhtasharah, hal. 105.
6. Jami' al-Bayan an ta'wil ayi Al-Qur'an, ath-Thabariy, hal 863, Juz 5, Penerbit Dar al-Hadits, Kairo-Mesir, Cet. 2010 M.
7. At-Tanbihat al-Mukhtasharah, hal. 107.

Tidak ada komentar: