ustadz abu ubaidah: MENABUNG UNTUK BANGUN RUMAH DI SURGA

Rumah adalah tempat berteduh dari terik panas dan hujan, tempat beraktifitas, tempat bercengkrama dg istri dan anak.

Semua orang berusaha untuk membangunnya dg banting tulang dan memeras keringat, bahkan walau dg modal nekat hutang, demi impian memiliki sebuah rumah.

Tapi banyak orang lupa bahwa semegah dan semewah apapun Rumah kita, yakinlah itu hanyalah Rumah sementara. Suatu saat kita akan meninggalkannya.
MENABUNG UNTUK BANGUN RUMAH DI SURGA
ilustration
Oleh karenanya, marilah berjuang tuk menabung dan mencicil pembangunan Rumah kita yg abadi yaitu di surga nanti.

Berikut beberapa amalan tuk mencicil bangun Rumah di surga:

1. Melaksanakan shalat sunnah sebanyak 12 rakaat dalam sehari dan semalam.

Rasulullah _shallallahu 'alahi wa sallam_ bersabda:

مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 raka’at, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim, no. 728)

Bersemangatlah wahai saudaraku untuk mengamalkan amal ibadah Sunnah, setelah melakukan yg wajib tentunya.

2- Membangun masjid.


Masjid adalah Rumah Allah, tempat untuk bermunajat kepadaNya dg sholat, dzikir, ilmu dan sebagainya.

Maka siapapun yg punya andil membangunnya, Allah akan membalasnya dg membangunkan Rumah di surga untuknya. Rasulullah _shallallahu 'alahi wa sallam_ bersabda:

«مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ، أَوْ أَصْغَرَ، بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ»
"Barang siapa yg membangunkan sebuah masjid karena Allah, walaupun sekecil tempat bertelurnya burung Dara pasir, atau yg lebih kecil, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga". (HR Ibnu Majah, dishahihkan oleh Albani, Shahih Jami' no: 6128)

3. Membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali.


Surat ini mungkin pendek tapi makna yg terkandung di dalamnya tentang masalah tauhid yg begitu agung. Tak ayal, Nabi shallallahu 'alahi wa sallam mengatakan bahwa surat Al ikhlas setara dg 1/3 Al Quran.

Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda:
«مَنْ قَرَأَ { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ } عَشَرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِيْ الجَنَّةِ» 
"Barang siapa yg membaca surat (Qul Quwallahu Ahad) sebanyak sepuluh kali, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga". (HR Ahmad, dishahikan Albani, Sohihil Jami' no: 6472)

4, 5, 6: Meninggalkan perdebatan, Meninggalkan dusta, Berakhlak mulia


Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
“Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam bentuk candaan. Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya.” (HR. Abu Daud, no. 4800, dihasankan Albani, Shohihul Jami' no: 1463)

Tinggalkan debat kusir yg tidak manfaatnya seperti yg banyak terjadi di medsos atau provokasi2 yg tidak perlu ditanggapi. Orang Jawa bilang: seng waras ngalah...

7. Sabar dan memuji Allah ketika musibah wafatnya anak


Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ اللَّهُ لِمَلاَئِكَتِهِ قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِى. فَيَقُولُونَ نَعَمْ. فَيَقُولُ قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ. فَيَقُولُونَ نَعَمْ. فَيَقُولُ مَاذَا قَالَ عَبْدِى فَيَقُولُونَ حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ. فَيَقُولُ اللَّهُ ابْنُوا لِعَبْدِى بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ
“Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, Allah berfirman kepada malaikat-Nya, _“Kalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku?” Mereka berkata, “Benar.” Allah berfirman, "Kalian telah mencabut nyawa buah hatinya?” Mereka menjawab, “Benar.” Allah berfirman, “Apa yang diucapkan oleh hambaKu saat itu?” Mereka berkata, “Ia memujimu dan mengucapkan istirja’ (innaa lilaahi wa innaa ilaihi raaji’uun).” Allah berfirman, “Bangunkan untuk hamba-Ku di surga, dan namai ia dengan nama baitul hamdi (rumah pujian).” (HR. Tirmidzi, no. 1021; Ahmad, 4: 415. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Hidup ini tak selalu sesuai keinginan kita. Maka marilah kita cerdas menghadapinya dg syukur dan sabar sebagai senjata utama, niscaya kita akan bahagia.

(Diringkas dari khutbah Jumat di Jami' Shulton Az Zakari)

Sumber: CHANNEL LENTERA DAKWAH,
Channel Telegram Ustadz Yusuf AsSidawi hafidzohulloh

Tidak ada komentar: