Fitnah Diakhir Zaman "Fitnah Syahwat Dan Fitnah Syubhat"

"Fitnah Syahwat Dan Fitnah Syubhat"

Fitnah syahwat dan syubhat (kerancuan pemikiran) adalah dua penyakit yang sangat.... sangat berbahaya bagi manusia. Dua fitnah ini yang ditakutkan Rasulullah menimpa umatnya, Ternyata ketakutan itu terjadi tanpa disadari oleh umat islam itu sendiri sebagaimana rasulullah shallahu’alaihi wasalam bersabda 

إِنَّ مِمَّا أَخْشَى عَلَيْكُمْ شَهَوَاتِ الْغَيِّ فِي بُطُونِكُمْ وَفُرُوجِكُمْ وَمُضِلَّاتِ الْفِتَنِ.
“Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kamu adalah syahwat mengikuti nafsu pada perut kamu dan pada kemaluan kamu serta fitnah-fitnah yang menyesatkan” (HR Ahmad).

Terbukti hal tersebut dizaman sekarang ini betapa banyak menyebar fitnah-fitnah yang disebabkan oleh kebodohan manusia itu sendiri Apalagi kita hidup di akhir zaman yang mana fitnah syahwat maupun syubhat semakin meraja lela tersebar yang tidak bisa dibendung lagi. Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi dan sarana komunikasi selain membawa manfaat juga menyembabkan keburukan begitu mudah menyebar. 

 Apalagi dengan adanya internet dan smartphone, sehingga orang yang jauh terasa dekat orang yang dekat terasa bagaikan disamping dengan adanya aplikasi bermacam-macam yang kebanyakan melalaikan manusia. jerat-jerat syubhat dan syahwat seolah mampu menjangkau seluruh manusia. Betapa banyak pribadi-pribadi yang awalnya nampak pada dirinya tanda kebaikan ternyata begitu cepat terjerumus dalam kubangan syubhat maupun syahwat. yang dulunya rajin shalat kemudian bekenalan dengan dunia maya kini berubah menjadi pelaku maksiat, yang dulunya sholeh kini menjadi toleh (rusak), karna salah menggunakan kemudahan media sehingga terjerumus kedalam kenistaan. Lalu bagaimana caranya agar kita selamat dari kedua fitnah ini?

Salah satu cara agar selamat dari fitnah adalah bersegera dalam beramal sholih. Sungguh indah wasiat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini:.

“Bersegeralah kalian melakukan amal kebaikan (sebelum datangnya) fitnah-fitnah, bagaikan malam yang gelap gulita, seseorang dalam keadaan beriman di pagi hari dan menjadi kafir di sore hari, atau di sore hari dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir pada pagi hari, dia menjual agamanya dengan kesenangan dunia.” (HR Muslim)

Dengan cara, jangan pernah menunda-nunda amalan walaupun hanya amalan kecil, kadang kita ketika melakukan suatu perkara baik, kita beranggapan nanti-nanti ajalah hingga lewat waktu pagi, datang waktu siang begitu juga, sehingga berakhir siang dan malam, belum juga melakukannya sehingga hari-hari pun dalam kelalaian hingga ajal menjemput belum mealakukannya juga. Jika ini sudah mantap dilakukan, maka usahakan terus istiqomah dan konsisten jangan bermental kerupuk yaitu pertamanya aja kuat dan keras akan tetapi pas kena ujian atau cobaan langsung lembek, lotoi dan loyo. 

Biarlah mengerjakan amalan itu sedikit tapi pasti dan berjalan tiap hari, karna itu lebih baik dari pada amalan yang sekarang dilakukan besoknya, karna rasulullah juga lebih suka amalan yang sedikit akan tetapi terus menerus sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

“Amal yang paling dicintai Allah Subhanahu wa ta’ala adalah amal yang paling terus-menerus dikerjakan meskipun sedikit.”(HR Bukhari dan Muslim).

Dan kiat-kiat yang harus dilakukan juga adalah jangan pernah ada kata-kata bermain dalam hal syahwat dan syubhat. Betapa banyak orang terjerumus dalam fitnah syahwat maupun syubhat gara-gara menyepelekan hal tersebut. Jangan merasa “shalih” atau “alim” karena sesungguhnya hati manusia begitu lemah. Betapa banyak yang terfitnah dengan lawan jenis gara-gara bermudah-mudahan dalam berinteraksi dengannya baik lewat HP, internet atau yang lainnya. Disisi lain banyak yang terseret dengan aliran atau pemikiran yang menyimpang gara-gara hanya sekedar ingin tahu akhirnya terjerumus.

PUSTAKA ADAM AL-MAHDI
ALMADI REZA PBA III

Tidak ada komentar: