UMAT ISLAM HARUS BERSATU, INILAH SOLUSI PERPECAHAN UMAT

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

فإنه من يعش منكم فسيري اختلافا كثيرا فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين عضوا عليها بالنواجذ وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل بدعة ضلالة
"Barangsiapa yang masih hidup sepeninggalku, maka dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib atas kalian berpegang teguh dengan sunnahku (cara beragamaku) dan sunnah para Khulafa’urrasyidin Al-Mahdiyyin sepeninggalku. Gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi-gigi gerahammu. Dan hati-hatilah kalian dari perkara yang diada-adakan dalam beragama, karena setiap perkara yang diada-adakan (bid'ah) itu sesat.” 

(HR. Abu Dawud 4607, At-Tirmidzi 2676 dan beliau berkata, “Hadits Hasan Shahih” - Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam "Shahihul Jami’" 2546)
UMAT ISLAM HARUS BERSATU, INILAH SOLUSI PERPECAHAN UMAT

[ ❱ ] Al-Imam Mak-hul berkata, “As-Sunah itu ada dua macam, yaitu sunnah yang wajib kita berpegang dengannya dan meninggalkannya adalah kufur, dan sunnah yang bila mengerjakannya mendapat keutamaan dan meninggalkannya tidak berdosa.” (Asy-Syari’ah Al-Imam Al-Ajurri 1/424 no.108)

Kemudian sunnah para Khulafa'urrasyidin Al-Mahdiyyin adalah sunnahnya para penguasa yang terbimbing di jalan Allah dan mendapat petunjuk dari Allah untuk mengikuti al-haq. Yaitu Abu Bakr, ‘Umar bin Al-Khatthab, ‘Utsmaan bin ‘Affan dan ‘Ali bin Abi Thalib.

[ ❱ ] Al-Imam Al-Husain bin Mas’ud Al-Baghawi berkata, "Mereka Khulafa’urrasyidin adalah seutama-utama manusia setelah para Nabi dan para Rasul shallallahu ‘alaihim. Urutan mereka dalam keutamaan seperti urutan mereka dalam kekhilafahan, maka yang paling utama di antara mereka adalah Abu Bakr, kemudian ‘Umar, kemudian ‘Utsman dan kemudian Ali." (Syarhussunnah 1/142)

Berpegang teguh dengan sunnah para Khulafa’urrasyidin maknanya merujuk kepada pemahaman mereka dalam memahami sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Para Shahabat Nabi telah bersepakat atas kepemimpinan mereka.

[ ❱ ] Al-Mubarakfuri berkata, “Mereka para Khulafa’urrasyidin itu beramal dengan sunnah Nabi dan mengambil kesimpulan hukum daripadanya, dan memilih sunnah itu sebagai keputusannya.” (Tuhfatul Ahwadzi 7/440)

[ ! ] Sedangkan para du'at atau kelompok-kelompok yang menyeru kepada pemikiran bid'ah dan fanatisme golongan, maka sesungguhnya mereka biang perpecahan sekalipun lisannya menyuarakan persatuan, menjaga ukhuwah atau persaudaraan sesama umat Islam.

Al-Ustâdz Fikri Abul Hasan: Telegram Channel
Join: @manhajulhaq (manhajul-haq)

Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
Grup WA & TG : Dakwah Islam
TG Channel : @DakwahIslam

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Tidak ada komentar: