Pantung Minang: "Hikmah Ta'addud"

Tiada sama beras dan pulut Di dalam pinggan menjadi satu
Tiada lahir cela dan carut Bila tau hikmah bermadu

Kura-kura dalam perahu, Perahu dikayuh begitu lamban
Syarat ta'addud berilmu dulu, Sanggup adil tak harus mapan

Bila tepung hendak diayak, Ambil saringan bawa kemari
Bila tuan beristri banyak, Niatkan ibadah bukan sensasi

Bunyi beduk bertalu-talu, Dipukul oleh si hulubalang
Bila ta'addud istri tak tau, Tunggulah petaka kan datang

Nikmat terasa hidangan sagu Dalam juadah di atas nampan
Bila tuan nak cari madu. Akhlak, agama jadikan panduan
Hikmah Ta'addud

Bulat kata dalam mufakat, Tanpa mufakat tuan kecewa
Bila ta'addud dihujat digugat, Biarlah wanita melajang tua

Malanglah nasib kek Mamat, Lepas jatuh ketimpa tenda
Bila ta'addud dianggap bejad, Sepanjang hidup wanita menjanda

Bawalah air dalam tempayan, Bila tiada diladang sumur
Bila ta 'addud anda lecehkan, Zina kian menjadi subur

Disebrang pulau kapal menyandar, Para penumpang keluar pulang
Jangan tertipu selogan Kuffar, Nikah sekali zinah berulang

----------------------------------------------
Tulisan Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan My

Tidak ada komentar: