Mereka penghalang dakwah Tauhid wa Sunnah disebut oleh Allah ﷻ ::.

بسم الله والحمد لله والصلاة و السلام على رسول الله ﷺ

Mereka adalah kaum kafir yang cinta pada dunia dan menghalangi manusia dari jalan Allah ta'ala.

اللَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَوَيْلٌ لِّلْكَافِرِينَ مِنْ عَذَابٍ شَدِيدٍ
Allah-lah yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan kecelakaanlah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih, (QS Ibrahim 2)

الَّذِينَ يَسْتَحِبُّونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى الْآخِرَةِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ
(yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh. (QS Ibrahim 3)
alquranul karim

Al Imam Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya di ayat ini, "Maksudnya, kecelakaanlah bagi mereka pada hari kiamat nanti sebab mereka menentangmu dan mendustakanmu, hai Muhammad."

Mereka menentang dan mendustai dakwah yang haq, yang menyeru kepada kebenaran yaitu dakwah Tauhid wa Sunnah dengan pemahaman para salafus shaleh.

Berbagai fitnah di lontarkan kepada penyeru dakwah ini dengan sebutan wahabi (sebutan yang dilontarkan oleh kaum kafir dan syiah). Dan sebutan radikal memecah belah kesatuan NKRI. Ketahuilah bahwa "Tauhid" adalah satu, bukan beraneka ragam, bukan gado-gado. Dan kesatuan yang haq adalah bersatu dalam Tauhid wa Sunnah, bukan bersatunya antara haq & bathil, halal & haram, tauhid & syirik, sunnah & bid'ah.

Islam adalah satu-satunya agama pemersatu. 

Kemudian Imam Ibnu Katsir melanjutkan, "Kemudian Allah menyebutkan bahwa

🔺 mereka lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat,
🔺 yakni mereka mendahulukan kepentingan dunia dan menjadikannya di atas segalanya.
🔺 Mereka bekerja untuk kehidupan duniawinya dan melupakan akhirat mereka,
🔺 dan mereka meninggalkan urusan akhiratnya di belakang mereka."

Kaum kafir dan munafik dari zaman Nabi ﷺ hingga akhir jaman adalah pecinta dunia, pecinta harta, kedonyan.

Lihatlah mereka kaum munafik dan kafir yang jelas dan terang-terangan membela kafir ahok penista Al Qur'an, apalagi kalo bukan urusan dunia. Mereka berdalih dengan "demokrasi". Mereka menutup mata dan telinganya padahal mereka tahu bahwa lahirnya demokrasi itu dari kaum kafir sebelum Nabi ﷺ lahir.

Kaum munafik menjual Islam dengan begitu murahnya, dengan meninggalkan urusan akhiratnya di belakang mereka.

Demi Allah, saya belum pernah menemukan dalil Nabi ﷺ , para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in dan para imam yang mengikuti mereka dalam "menerapkan/menjalankan demokrasi".

Imam Ibnu Katsir berkata, "Yang dimaksud dengan jalan Allah ialah mengikuti rasul-rasul."

Dakwah Tauhid wa Sunnah adalah dakwah yang mengikuti apa yang diperintahkan oleh Rasulullah ﷺ . Bukan dakwah menurut hawa nafsu, bukan dakwah nenek moyang, bukan ajaran kebanyakan orang, bukan buah hasil mimpi, bukan wangsit, atau bertapa.

Dakwah Tauhid wa Sunnah hanya mengikuti "DALIL" shahih (minimal hasan).

Imam Ibnu Katsir berkata, "Yakni mereka menghendaki

🔺 agar jalan Allah bengkok,
🔺 tidak lurus,
🔺 dan terhambat;

padahal jalan Allah itu lurus, tiada membahayakannya sikap orang-orang yang menentangnya, tidak pula orang-orang yang menghinanya.

☝ Mereka yang menginginkan demikian berada dalam kebodohan dan kesesatan yang jauh dari kebenaran. Tiada kebaikan yang diharapkan bagi mereka selama mereka bersikap demikian."

Kaum munafik dan kafir adalah mereka yang menjunjung hukum manusia (KONSTITUSI) itu lebih baik dari hukum Allah.

Hingga akhirnya mereka berupaya agar jalan Allah itu mengikuti hawa nafsu mereka, bisa diatur dan sesuai keinginan mereka.

Dan kini kita bisa melihat mereka menghalangi dakwah yang haq ini dengan berbagai cara. Tidak pernah mereka menghalanginya dengan ilmu. Mereka hanya punya okol & otot.

Mereka ingin menyatukan Tauhid & syirik, sunnah & bid'ah, haq & bathil, halal & haram. Ini adalah makar mereka terhadap Allah ﷻ.

Mereka adalah kaum yang bodoh sebodoh-bodohnya, dan tersesat jauh dari kebenaran, jauh dari hidayah Allah.

Semoga Allah ﷻ menjaga negeri ini dari kesesatan yang kita ketahui ataupun yang kita tidak mengetahuinya.

Demikian dari kami, Semoga bermanfaat untuk penulis dan yang membacanya.

وبا لله التوفيق والهداية والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته 

10 Sya'ban 1438/10 Mei 2017, Abu Aurel Reza

Tidak ada komentar: