Ustadz Erwandi: Tidak Masuk Syurga Penarik Pajak

Penyelenggara dan Pegawai Pajak terancam tidak akan masuk surga.

Dalam sebuah sesi pembekalan, Ustadz. Erwandi Tarmidzi diundang di sebuah acara seminar yang diikuti oleh Kepala Kantor Pajak se Jabodetabek.

Sebelum acara dimulai, Ustadz bertanya kepada panitia,

"Bolehkah saya sampaikan ke mereka bahwa secara syariat pegawai pajak adalah pekerjaan terlarang, dan seseorang yang bekerja di bidang perpajakan Tidak akan masuk Surga?"
pajak

dan Panitia menjawab, "Silahkan Ustadz, gak apa-apa."

Maka ketika di awal penyampaiannya Ustadz. Erwandi Tarmidzi menyampaikan:

"Islam tidak membenarkan berbagai pungutan yang tidak didasari oleh alasan yang dibenarkan, diantaranya ialah pajak. Pajak atau yang dalam bahasa arab disebut dengan Al Muksu, adalah salah satu pungutan yang diharamkan, dan bahkan pelakunya diancam dengan siksa neraka:

ﺇﻥ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﻟﻤﻜﺲ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ. ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ ﻣﻦ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﺭﻭﻳﻔﻊ ﺑﻦ ﺛﺎﺑﺖ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ، ﻭﺻﺤﺤﻪ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ
“Sesungguhnya pemungut upeti akan masuk neraka.”

(Hadist Riwayat Ahmad dan At Thobrany dalam kitab Al Mu’jam Al Kabir dari riwayat sahabat Ruwaifi’ bin Tsabit radhiallahu ‘anhu, dan hadits ini, oleh Al Albany dinyatakan sebagai hadits shahih)

Ketika disampaikan demikian, tiba2 situasi di tempat itu sangat sunyi. Dan setiap disampaikan demikian selalu muncul pertanyaan jadul:

"Kalau gak ada pajak dalam sebuah negara, terus membiayai operasional negara dari mana sumbernya?

Kata Ustadz,

"Ya akhi, apakah anda tau Negara Arab Saudi? Di sana tidak ada pajak, semua

pembiayaan negara dari sumber daya alam mereka.

Lihat jika anda umroh maka anda akan lihat jalan2 tol yang berkilo-kilo meter, bahkan puluhan kilometer kita tempuh, dan itu gratis

gak bayar. Bandingkan dengan negara kita, hanya untuk menempuh jalan tol lima kilo meter saja kita disuruh bayar.

Kalau ada yang berdalih bahwa itu disebabkan Arab Saudi di dalam tanahnya ada minyak, maka ini dalih yang kurang benar. Karena jika Arab Saudi punya minyak di dalam tanahnya, kita malah punya minyak di bawah tanah dan di atas tanah, berupa kebun sawit, kebun kopi, dst. Lahan pertanian kita jauh lebih luas dari mereka. Soal kekayaan alam di negri kita jauh lebih besar.

Masalahnya adalah dikemauan saja. Makanya, mari kita dakwahkan hal ini ke mereka yang memimpin negri ini agar menggunakan cara Islami dalam penyelengaraan Negara. Sehingga tidak ada pungutan pajak seperti sekarang ini, yang

Terlarang secara syariat".

✒ Oleh Ustadz DR. Erwandi Tarmizi MA.

Silakan di bagikan info ini ke sahabat2 lainnya.

Semoga ALLAH segera mengirimkan Pemimpin yg Islami lahir dan batinnya. Aamiin...

Tidak ada komentar: