Hal-Hal yang Terkait Sholat Ied Secara Ringkas

Karena terbatasnya jumlah halaman, berikut kami ringkaskan hal-hal yang terkait dengan shalāt ‘Ied, di antaranya:

(1) Dasar disyari’atkannya:

QS. Al Kautsar ayat 2, dan hadits dari Ibnu Abbas, beliau berkata:

“Aku ikut melaksanakan shalāt ‘Ied bersama Rasūlullāh, Abu Bakar dan Umar, mereka mengerjakan shalāt ‘Ied sebelum khutbah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hal-Hal yang Terkait Sholat Ied

(2) Hukum shalāt ‘Ied: Fardhu ‘Ain, menurut pendapat terkuat.

(3) Waktu shalāt ‘Ied: Antara terbit matahari setinggi tombak sampai tergelincirnya matahari (waktu dhuha), menurut kebanyakan ulama.

(4) Tempat dilaksanakannya: Disunnahkan di tanah lapang di luar perkampungan (berdasarkan perbuatan Nabi), jika terdapat udzur dibolehkan di masjid (berdasarkan perbuatan Ali bin Abi Thalib).

(5) Tata cara shalāt ‘Ied: Dua raka’at berjama’ah, dengan tujuh takbir di raka’at pertama (selain takbiratul ihram) dan lima takbir di raka’at kedua (selain takbir intiqal -takbir berpindah dari rukun yang satu ke rukun yang lain).

(6) Adzan dan iqamah pada shalāt ‘Ied: Tidak ada adzan dan iqamah, atau seruan apapun sebelum dilaksanakan shalāt karena tidak adanya dalil untuk hal tersebut.

(7) Khutbah pada shalāt ‘Ied: Satu kali khutbah tanpa diselingi dengan duduk, menurut pendapat yang terkuat.

(8) Qadha’ shalāt ‘Ied jika terluput: Tidak perlu meng-qadha’, menurut pendapat yang terkuat.

artikel muslim.or.id

Tidak ada komentar: