Adab yang benar MENYAMBUT ASYURO di bulan muharram

🌿 Ibnu 'Abbâs Radhiyallâhu 'anhumâ berkata :

(مَا عَلِمْتُ رَسُولَ اللَّهِ كَانَ يَتَحَرَّى يَوْمًا كَانَ يَبْتَغِي فَضْلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ أَوْ شَهْرَ رَمَضَانَ)
"Belum pernah saya ketahui ada satu hari yang Rasulullah ﷺ benar² berusaha mencari keutamaannya dibandingkan hari² lainnya, melebihi hari Asyuro atau bulan Ramadhan." [HR Ahmad]

🌿 Imam az-Zuhrî pernah berpuasa Asyuro di saat beliau sedang safar, lantas ada yang bertanya kepada beliau :

تصوم عاشوراء في السفر وأنت تفطر في رمضان!
"(Mengapa) Anda berpuasa Asyuro saat safar sedangkan saat Ramadhan anda berbuka (tidak berpuasa)?"
puasa

Maka az-Zuhrî menjawab :

إن رمضان له عدة من أيام أخر، وإن عاشوراء تفوت.
"Sesungguhnya (mengganti puasa) Ramadhan itu memiliki hari² yang lain, sedangkan Asyuro akan lewat begitu saja (yaitu tidak bisa tergantikan)." [📚 Syu'abul Îmân 335-5]

🌿Salah seorang ulama berkata :

#عاشوراء_تعني 👈أن تحمد الله:
Asyuro itu artinya Anda memuji Allâh :

• على عبادته بالصيام؛ فغيرك معرض.
✽ atas peribadatan kepada-Nya dengan berpuasa, di saat orang lain berpaling

• على اتباع نبيهﷺ؛ فغيرك يلطم!
✽ atas peneladanan kepada Nabî-Nya ﷺ, di saat orang lain menabrak (batasan)!

• على التوفيق لطاعته؛ فغيرك مخذول.
✽ atas taufik-Nya untuk menaati-Nya, di saat orang lain ditelantarkan (dibiarkan begitu saja).

• على العافية؛ فغيرك عاجز.
✽ atas kesehatan, di saat orang lain lemah...

🌿 Disebutkan ulama bahwa:

يسن صوم التاسع مع العاشر؛ ففي مسلم:
Disunnahkan berpuasa pada hari ke-9 (Muharram) disamping hari ke-10, sebagaimana diterangkan di dalam hadits Muslim :

(لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُومَنَّ التَّاسِعَ)
"Sekiranya saya masih hidup tahun depan, sungguh saya benar² akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram".

Dari Ibnu 'Abbâs beliau berkata :

َ صُومُوا التَّاسِعَ وَالْعَاشِرَ وَخَالِفُوا الْيَهُود
"Berpuasalah pada hari ke-9 dan ke-10 Muharram, berbedalah dengan Yahudi" (HR Tirmidzi)
🌿Para ulama menjelaskan :

في سن صوم التاسع مع عاشوراء قصد مخالفة الكفار، واجتناب مشابهتهم في العبادات
Disunnahkannya berpuasa tanggal 9 dan 10 Muharram itu dimaksudkan untuk membedakan diri dengan kaum kafir dan tidak menyerupai mereka di dalam peribadatan.

• ‏ما يفعله الرافضة في عاشوراء من تلاعب الشيطان بهم -وما أكثره-!
✽ Apa yang dilakukan kaum RAFIDHAH di hari Asyuro, merupakan jeratan permainan setan kepada mereka - dan inilah yang paling banyak (menimpa mereka)-.

شوهوا الإسلام في أعين الجهال به من الأمم وأضحكوا العقلاء على عقولهم.‏
Mereka mencemarkan citra Islam di mata orang² bodoh dan menyebabkan orang² yang berakal menertawakan mereka.

🌿Ibnu Taimiyah rahimahullâhu berkata :

الذي صح في فضله عاشوراء هو:
Yang shahih tentang keutamaan Asyuro adalah :

صومه، وأنه يكفر سنة، وأن الله نجى فيه موسى..
Dengan cara berpuasa di dalamnya karena dapat menggugurkan dosa setahun (yang lalu) dan Allâh menyelamatkan Musa di hari tersebut.

كل ما يفعل فيه سوى الصوم بدعة مكروهة لم يستحبها أحد من الأئمة
Semua yang dilakukan di hari Asyuro selain puasa adalah bid'ah yang dibenci dan tidak ada satupun Imam (ulama) yang menganjurkannya.

[ Minhâjus Sunnah VIII/151]

💎Lebih jelasnya, Ibnu Taimiyah berkata :

(كل ما يفعل في [عاشوراء] سوى الصوم بدعة مكروهة لم يستحبها أحد من الأئمة؛ مثل الاكتحال والخضاب وطبخ الحبوب وأكل لحم الأضحية والتوسيع في النفقة وغير ذلك
"Semua yang dilakukan di hari Asyuro selain berpuasa adalah bid'ah yang dibenci dan tidak ada satupun Imam (ulama) yang menganjurkannya, seperti bercelak, memakai inai/pacar, memasak bubur, memakan daging sembelihan, memperbanyak nafkah, dan selainnya

وأصل هذا من ابتداع قتلة الحسين ونحوهم، وأقبح من ذلك وأعظم ما تفعله الرافضة من اتخاذه مأتما...
Asal muasal hal ini adalah bid'ah yang dibuat untuk mengingat pembunuhan Husain atau selainnya. Yang paling jelek dan buruk adalah yang dilakukan kaum Rafidhah yang menjadikannya sebagai peringatan kematian (hari ratapan)...

فما يفعل يوم عاشوراء من اتخاذه عيدا بدعة أصلها من بدع النواصب، وما يفعل من اتخاذه مأتما بدعة أشنع منها وهي من البدع المعروفة في الروافض)
Amalan yang dikerjakan di hari Asyuro dengan menjadikannya sebagai hari perayaan (ied) adalah bid'ah yang berasal dari bid'ah nya kaum Nawâshib (sekte pembenci Ali dah Ahli Bait). Demikian pula yang menjadikannya sebagai hari peringatan kematian adalah bid'ah yang lebih jelek lagi, dan termasuk bid'ah yang sudah populer dari kaum Rafidhah."

[ Minhâjus Sunnah VIII/151-153]

🔖 Artikel asal berasal dari guru kami, al-Ustadz Mubarak Bamu'allim yang dishare di grup Multaqô

✏ Dialihbahasakan oleh Abû Salmâ Muhammad
💠Facebook : http://fb.me/abinyasalma81

Tidak ada komentar: