MADINAH -- Indonesia adalah penyumbang jamaah haji terbesar di dunia bagi Arab Saudi. Keluhuran akhlak dan eloknya perilaku jamaah kita pun sudah diakui Saudi.
Rektor Universitas Taibah di Madinah Abdul Aziz bin Qublan Asharoni mengatakan Saudi senang dengan kedatangan jamaah Indonesia. Menurutnya, hubungan antara Indonesia dan Saudi sangat erat karena disatukan iman.
"Rakyat Indonesia di mata orang Saudi sangat indah. Ketika melihat orang Indonesia berhaji seakan melihat Islam karena saking baik akhlaknya," katanya saat ditemui tim Media Center Haji di rektorat kampus beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan sebagai negara dengan Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Dia menambahkan Saudi memiliki perhatian besar bagi jamaah haji dan umrah. Saudi memiliki program Visi 2030 yang bertujuan meningkatkan pelayanan dan kemudahan jamaah haji dan umrah di Makkah dan Madinah.
Menurut Abdul Aziz, Pemerintah Arab Saudi sendiri dari tahun ke tahun terus melakukan perbaikan dalam melayani jamaah haji. Tidak hanya jamaah haji, tapi juga umrah. Contohnya adalah perluasan Masjidil Haram di Makkah yang saat ini sedang dilakukan.
"APBN telah dialokasikan banyak untuk menyukseskan haji dan umrah. Kita akan lihat perluasan besar-besaran bangunan untuk memudahkan jamaah haji dan umrah," katanya.
Hotel-hotel dan bangunan dalam radius satu kilometer dari Nabawi akan dihancurkan untuk perluasan Masjid Nabawi. Kemudian, akan dibangun sebuah pusat layanan terintegrasi bagi jamaah di sini.
Di Madinah terdapat 34 kepanitiaan yang membantu menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Salah satu anggota kepanitiaan tersebut adalah Universitas Taibah.
Universitas ini memiliki banyak riset, terutama mengenai haji untuk terus meningkatkan pelayanan bagi jamaah haji dan umrah. Sejumlah mahasiswa juga dilibatkan menjadi sukarelawan yang membantu jamaah haji dan umrah. Perawat yang berada di sekitar Masjid Nabawi misalnya, mendapatkan pelatihan dari Universitas Taibah.
Mereka membagikan makanan kepada jamaah. Ada juga yang membantu mengantar jamaah tersesat. Tak mau ketinggalan, mahasiswi juga dilibatkan saat musim haji.
Redaktur : Muhammad Subarkah
Reporter : ani nursalikah
Rektor Universitas Taibah di Madinah Abdul Aziz bin Qublan Asharoni mengatakan Saudi senang dengan kedatangan jamaah Indonesia. Menurutnya, hubungan antara Indonesia dan Saudi sangat erat karena disatukan iman.
"Rakyat Indonesia di mata orang Saudi sangat indah. Ketika melihat orang Indonesia berhaji seakan melihat Islam karena saking baik akhlaknya," katanya saat ditemui tim Media Center Haji di rektorat kampus beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan sebagai negara dengan Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Dia menambahkan Saudi memiliki perhatian besar bagi jamaah haji dan umrah. Saudi memiliki program Visi 2030 yang bertujuan meningkatkan pelayanan dan kemudahan jamaah haji dan umrah di Makkah dan Madinah.
Menurut Abdul Aziz, Pemerintah Arab Saudi sendiri dari tahun ke tahun terus melakukan perbaikan dalam melayani jamaah haji. Tidak hanya jamaah haji, tapi juga umrah. Contohnya adalah perluasan Masjidil Haram di Makkah yang saat ini sedang dilakukan.
"APBN telah dialokasikan banyak untuk menyukseskan haji dan umrah. Kita akan lihat perluasan besar-besaran bangunan untuk memudahkan jamaah haji dan umrah," katanya.
Hotel-hotel dan bangunan dalam radius satu kilometer dari Nabawi akan dihancurkan untuk perluasan Masjid Nabawi. Kemudian, akan dibangun sebuah pusat layanan terintegrasi bagi jamaah di sini.
Di Madinah terdapat 34 kepanitiaan yang membantu menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Salah satu anggota kepanitiaan tersebut adalah Universitas Taibah.
Universitas ini memiliki banyak riset, terutama mengenai haji untuk terus meningkatkan pelayanan bagi jamaah haji dan umrah. Sejumlah mahasiswa juga dilibatkan menjadi sukarelawan yang membantu jamaah haji dan umrah. Perawat yang berada di sekitar Masjid Nabawi misalnya, mendapatkan pelatihan dari Universitas Taibah.
Mereka membagikan makanan kepada jamaah. Ada juga yang membantu mengantar jamaah tersesat. Tak mau ketinggalan, mahasiswi juga dilibatkan saat musim haji.
Redaktur : Muhammad Subarkah
Reporter : ani nursalikah
artikel: ihram.co.id
Tidak ada komentar: