Sangat menginspirasi, Belajar ketawadhuan Syeikh Utsaimin

Beliau tidak mengatakan : " Saya Ibnu 'Utsaimin "

Salah seorang yang mengenal beliau bercerita :

Dulu, kira-kira diantara tahun 96 - 98, saya menunggu shalat subuh di shaf pertama di Masjid Al-Haram, waktu itu ada seorang petugas keamanan disamping kanan saya yang menjaga agar tempat dibelakang Imam tidak terlalu sesak dan agar ada tempat yang lowong untuk para Alim Ulama ..

Dan di depan Maqam, ada 4 petugas lagi yang menjaga agar orang-orang tidak menuju ke shaf pertama, dan tiba-tiba muncul seorang laki-laki tua, ia memiliki jenggot putih yang lebat, dan memakai pakaian yang tidak disetrika..

Belajar ketawadhuan Syeikh Utsaimin

Lelaki tua ini ingin melewati para petugas yang berada didepan Maqam agar dia bisa sampai di shaf pertama namun petugas disana menghalanginya. Dia kemudian mencari jalan lain disekitar Ka'bah dan berusaha meloloskan dirinya dari halangan petugas namun lagi-lagi petugas menahannya. Dia terus mencari jalan agar dia bisa sampai ke shaf pertama ( dan saya terus memperhatikannya ) sampai akhirnya dia berhasil melewati petugas keamanan disamping saya yang waktu itu sedang berbicara dengan orang yang ada dibelakangnya.

Saat Dia sudah berhasil berdiri di shaf pertama, Dia langsung bertakbir shalat sunnah, Petugas kemanan itu lantas marah, dia berdiri tepat di depan lelaki tua ini, sampai ketika sang lelaki tua ini selesai dari shalatnya, petugas itu langsung mengangkat dan menarik bahunya seraya berkata :

" berdiri !! "

Lelaki tua itu menjawab ( dengan dialek Qasim ) : " ada apa denganmu ? "

Petugas itu berkata : " tempat ini dikhususkan untuk para Masyaekh dan Ulama... Mundurlah !!! "

Lelaki tua itu menjawab : " apa yang saya lakukan kalau para Ulama dan Masyaekh telat datang ? "

Petugas itu pun marah dan saya terus memperhatikan kejadian itu sambil tersenyum, dan sebelum petugas tersebut melakukan tindakan yang berlebihan, saya lalu memegang tangannya, memberi isyarat agar ia mendekat dan ia pun mendekat, saya kemudian membisikkan di telinganya kalau lelaki tua itu adalah Al-'Allamah Al-Faqih Muhammad bin Utsaimin, petugas itu bersegera mendatangi Beliau, mencium kepala Beliau dan meminta maaf.

Beliau memandangiku dengan pandangan mata protes karena telah mengabari petugas tadi siapa Beliau sebenarnya, saya hanya tersenyum dengan senyuman permintaan maaf, iqamat pun dikumandangkan, Syekh Sa'ud bin Ibrahim Asy-Syuraim datang untuk mengimami shalat dan disaat Ia melihat Beliau di shaf pertama, Ia meminta Beliau menjadi Imam tapi Beliau menolak, akhirnya Syekh Asy-Syuraim yang mengimami shalat kami.
Ketenaran adalah sebuah fitnah bagi orang Alim
Syetan membuat mereka gila dihormati
Banyak yang terjerat
Kecuali yang dirahmati Allah...
Rahimahullah As-Syekh
Beliau cermin keteledanan untuk kita semua..
-----

Naskah Asli Ceritanya :
لم يقل " أنا ابن عثيمين"
يقول أحدهم:كنت مابين عام ١٩٩٦م١٩٩٨م تقريباً أنتظر لصلاة الفجر في الصف الأول في الحرم المكي ،وكان على يميني رجل شرطة يمنع ازدياد المصلين خلف الإمام ليكون هناك مكانٌ للعلماء والعدول من الناس وأمام المقام أربعة من الشرطة يأمرون الناس بعدم التوجه إلى الصف الأول وفجأةً جاء رجلٌ مسن له لحيةٌ بيضاء طويلة يرتدي ملابس غير مكوية فأراد أن يجتاز العسكر عند المقام ليذهب إلى الصف الأول فمنعوه فأخذ شوطا ًحول الكعبة وعاد إليهم محاولا الإفلات منهم فمنعوه فأخذ شوطاً آخرحول الكعبة وأنا أراقب إصرار ذلك الرجل المسن وفي هذه اللحظة إستطاع أن يتجاوزهم على حين غفلة ووصل إلينا في الصف الأول والشرطي الذي بجانبي كان يجادل رجلاً خلفه فلم ينتبه لذلك المسن وما إن وصل إلى الصف الأول كبر يصلي سنة الفجر فاستشاط الشرطي غيظاً من المسن وظل واقفاً على رأسه حتى أتم ركعتيه فنغزه في كتفه أن قم فقال الرجل المسن وراك(باللهجة القصيمية أي مابك) 

فقال الشرطي؛هذاالمكان مخصص للعلماء والمشائخ إرجع إلى الخلف فقال الرجل المسن:ومالي وللعلماء والمشائخ إن لم يأتوا مبكرين! وأنا أراقب وأتبسم بهدوء فغضب الشرطي وقبل أن يتصرف تصرفاً غليظاً تدخلت وأمسكت بيد الشرطي ،وأشرت إليه أن أدنُ مني ،فدنا مني، فهمست في أذنه إن ذلك الرجل المسن هو العلامة الفقيه محمد بن عثيمين ،فما كان من الشرطي إلاأن انكب على رأس الشيخ يقبله ويعتذر منه، فرمقني الشيخ بنظرة لم أخبرته فتبسمت للشيخ تبسم اعتذار وأقيمت الصلاة فجاء الشيخ سعود بن إبراهيم الشريم فل

ما رأى الشيخ في الصف الأول تقدم إليه وطلب منه أن يصلي بالناس فأبى فصلى بنا الشيخ الشريم.

Tidak ada komentar: