Nasehat untuk pemuda Minang: Jadilah Penerus perjuangan mereka

Minangkabau telah melahirkan tokoh-tokoh hebat, mereka dikenal di Nusantara bahkan Dunia.

Perjuangan mereka tertulis dalam lembaran sejarah, berjuang untuk agama dan negara.

Lihatlah Ahmad Khatib Al Minangkabawi, para pendiri organisasi Islam termasuk muridnya seperti Hasyim As Asa'ry pendiri NU, Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah adalah murid dari muridnya yaitu Syaikh Jamil Jambek. Syaikh Hasan Ma'sum, muridnya mendirikan Jamia'tul Al Wasliyah di Sumatera Utara.
Nasehat untuk pemuda Minang

Dr. Abdul Karim Amrullah seorang pembaharu Islam Nusantara, disegani Mesir, Malaysia dan di Makkah, Beliau adalah murid dari Syaikh Ahmad Kahatib juga. Berada di barisan terdepan menghadapi penjajahan Belanda dan Jepang, tak takut mati dan tak pernah gentar dalam berjuang. Diasingkan oleh Jepang, karna pengaruhnya yang kuat di Sumatera Barat.

Tuanku Imam Bonjol seorang pahlawan Indonesia dan Pejuang Islam, Tuanku Imam Bonjol dan kawan-kawan menurut para ahli sejarah adalah orang pertama yang melakukan pembaharuan di Indonesia menyingkirkan pemahaman yang menyimpang dari ajaran islam yang murni.

Prof. Dr. Hamka, Beliau seorang Ulama, Sastrawan dan Politikus kenamaan Indonesia, berjuang menegakkan islam dengan segala kemampuannya. Dipenjara Soekarno karna tuduhan tanpa bukti, yang sebenarnya karna Ia berdakwah menyebarkan kebenaran. Hamka juga dimasukkan kedalam nama pahlawan Indonesia, dan yang pasti Beliau adalah pahlawan Islam.

M. Natsir perdana mentri  pertama Indonesia, pembela Islam yang setia, mujahid tangguh, membela Islam di parlemen, mempertahankan agar komunis di zaman Soekarno tak menguasai negri ini, ia memperoleh penghargaan nobel raja Faishal award ( Jaizah malik Fhaishal al a'lamia'h) atas pengabdiannya terhadap islam, ia pernah menjadi presiden Liga Muslim se-dunia (Word Moslem Congress), Ketua dewan masjid se-dunia, Dewan Eksekutif Rabithah Alam Islami. Ia dipenjara karna menentang pemahaman pemerintah yang ingin memisahkan islam dari hukum Indonesia, namun tetap tegar.

KH. Agus Salim diplomat hebat Indonesia, salah seorang murid Ahmad Khatib, menguasai 14 bahasa asing, anggota 9 BPUPKI dalam merumuskan dasar hukum Indonesia, karna jasa merekalah islam masuk kedalam dasar hukum negara, menjadi mentri tiga kali,  ia telah berjuang bersama Moh Hatta dan M Natsir dalam mempertahankan nilai-nilai islam dalam hukum Indonesia.

Adakah kita akan mewarisi cita-cita mereka?

Menjadi penerus perjuangan yang telah mereka rintis?

Bacalah sejarah perjuangan dan pengorbanan mereka, agar kita termotivasi mengikuti langkah mereka.

Dengarkanlah pesan Hamka berikut :
Bagaimana selanjutnya? Apakah akan terus semangat tajdid ini, atau akan berhenti sehingga ini saja. Bukan orang lain yang akan menjawabnya, melainkan kita Anak Minangkabau sendiri, terutama para pemuda yang sedang naik.

Nenek moyang kita telah membina sejarah, dan sekarang telah kita nilai dan kita perkatakan. Akankah kita akan meneruskan membuat sejarah itu? Untuk diperkatakan dan dinilai pula oleh anak cucu kita nanti? Zaman pula yang akan menjawabnya. (Hamka/ Islam dan adat Minangkabau : 176)

Ingat, waktu masih ada, kesempatanpun tersedia, apakah kita akan mengambil peran penting ini atau membiarkan waktu menjauh hingga maut menyapa???

(Rail / Nilai sebuah impian : ...)

Catatan : ini bukan bentuk membanggakan orang Minangkabau, tapi pendekatan kejiwaan, dan sebenarnyapun mereka memiliki kiprah di Indonesia. Dan nantinya juga akan ditulis tentang Ulama-ulama dan perjuangan pahlawan Islam dari daerah lain.

Tidak ada komentar: