Al Quds (Palestina) bukanlah milik Trump meski sebutir tanah pun. Ketetapan mereka tidak ada nilainya sama sekali, bahkan itu hanya menambah penjajahan atas negeri kami (kaum muslimin) dan Palestina milik kami.
Wajib bagi kita semua untuk berusaha mengembalikannya. Yaitu dengan cara kita bertakwa kepada Allah, merealisasikan tauhid (menyembah hanya kepada Allah), mendakwahkan tauhid, berantusias untuk mengokohkan negeri-negeri kaum muslimin serta menjauhi hal-hal yang melemahkannya.
Dan wajib bagi pemimpin kaum muslimin untuk berusaha mengembalikannya dengan pintar, hikmah, tegas, dan musyawarah.
Wajib bagi kita di saat seperti ini untuk menguatkan agama kita serta menyatukan barisan di atas Tauhid dan Sunnah. Dan tidak boleh kita melontarkan tuduhan (bathil), asal bicara, serta perbuatan yang tanpa hikmah.
Wajib bagi kita untuk menyerahkan segara urusan kepada ahlinya. Dan jangan kita mengikuti orang-orang yang menggunakan kesempatan dalam kesempitan untuk meraih tujuan mereka yang bathil untuk menghancurkan negara Ahlussunnah serta menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadapnya.
(Diterjemahkan dari Telegram "Fawaid Syaikh DR. Sulaiman Ar Ruhaily hafidzahullahu")
Wajib bagi kita semua untuk berusaha mengembalikannya. Yaitu dengan cara kita bertakwa kepada Allah, merealisasikan tauhid (menyembah hanya kepada Allah), mendakwahkan tauhid, berantusias untuk mengokohkan negeri-negeri kaum muslimin serta menjauhi hal-hal yang melemahkannya.
Dan wajib bagi pemimpin kaum muslimin untuk berusaha mengembalikannya dengan pintar, hikmah, tegas, dan musyawarah.
Wajib bagi kita di saat seperti ini untuk menguatkan agama kita serta menyatukan barisan di atas Tauhid dan Sunnah. Dan tidak boleh kita melontarkan tuduhan (bathil), asal bicara, serta perbuatan yang tanpa hikmah.
Wajib bagi kita untuk menyerahkan segara urusan kepada ahlinya. Dan jangan kita mengikuti orang-orang yang menggunakan kesempatan dalam kesempitan untuk meraih tujuan mereka yang bathil untuk menghancurkan negara Ahlussunnah serta menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadapnya.
(Diterjemahkan dari Telegram "Fawaid Syaikh DR. Sulaiman Ar Ruhaily hafidzahullahu")
Tidak ada komentar: