Tips Menguatkan hapalan alquran dan terus terjaga

Membaca Alquran memiliki banyak keutamaan, menghapalnya tentu lebih banyak lagi dan yang terpenting adalah mengamalkan kandungan Alquran tersebut.

Banyak orang yang ingin menghapal Alquran tapi niatnya tak sampai, ada pula yang sudah menghapal namun sering lupa karna dilupakan atau terlupa.

Nah bagaimana agar hapalan kita tetap kuat dan terjaga?

Jawabanya sederhana tapi prakteknya berat dan membutuhkan kesungguhan, dan tidak ada yang berat jika tekad kuat dan hati bulat untuk menghapal.

Secara umum hanya ada dua hal yang harus kita lakukan untuk menguatkan hapalan kita dan tetap terjaga : 
Tips Menguatkan hapalan alquran

pertama Meninggalkan maksiat, maksiat memiliki pengaruh besar dalam hidup seseorang, Alquran yang dihapal akan masuk kehati sedangkan maksiat merusak hati.

Ibn Qayyim menyatakan bahwa diantara pengaruh buruk maksiat adalah membutakan hati, dan terhalangnya ilmu masuk kedalam hati" (Adda' wad dawa' : 83) sedangkan Alquran adalah ilmu terbaik.

Dan sangat masyhur bagi kita perkataan imam Syafii "Aku mengeluhkan buruknya hapalanku kepada Waki', maka ia mengarahkanku agar meninggalkan maksiat, dan Waki' berkata : ketahuilah bahwa (keutamaan) ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah takkan diberikan kepada pelaku maksiat" (Diwan As Syafii : 54)

Kedua Mengulang-ulang hapalan atau lebih dikenal dengan muraja'ah.

Syaikh Ali Shaleh pernah menyampaikan kepada kami "menghapal Alquran hukumnya wajib sedangkan memurajaa'h hukumnya fardhu ain"

Intinya menghapal dan memurajaahnya bagaikan makan dan minum yang tak bisa terpisahkan, saat Saya menanyakan kiat menjaga hapalan kepada salah seorang remaja penghapal Alquran yang meraih juara 1 tingkat Sumatera Barat, dengan tegas ia menjawab "Tinggalkan maksiat dan selalu memurajaa'hnya"

Untuk meninggalkan maksiat kita sudah tahu bagaimana caranya, untuk memurajaa'h ada dua hal yang harus kita lakukan yaitu memurajaa'h sendiri dan mentasmi'kannya kepada orang lain, tanpa memperdengarkan hapalan kita kepada orang lain, maka kegagalan dalam menghapal sudah berada didepan mata.

Memurajaa'h sendiri bisa kita gunakan pada waktu khusus atau bisa memanfaatkan waktu luang, seperti diatas kendaraan dari rumah menuju tempat kerja, sambil menunggu antrian, dan saat kita merebahkan badan sebelum tidur. Sangat jarang orang memanfaatkan kesempatan ini, kebanyakan mereka menghayal sebelum tidur.

Sebelum kita menghapal Alquran tentu harus ada landasan yang menjadi tumpuan kita berdiri, tekad kuat untuk menghap harus menjadi pakaian hidup, berusaha untuk ikhlas, selalu berdoa, bebarkan bacaan sebelum dihapal, dan berkawan dangan para pecinta Alquran. sebagaimana yang disampaikan Syaihk Kamil bin Ibrahim dalam Turuq tadris Alquran wa hifzihi.

Mulai hari ini yakinkan diri bahwa man jadda wa ijtahada wa jadda wajada, Allah taala akan memudahkan setiap orang yang bersungguh-sungguh, dawamkan murajaa'h walau sesibuk apapun rutinitas kita. Maksiat jauhi dan usirlah jika ia mendekat semampu kita.

(Rail / Nilai sebuah Impian : ...)

Tidak ada komentar: