Diantara perkara yang terjadi di tengah- tengah kita ialah fenomena begitu banyaknya orang orang yang di ustadzkan atau dianggap sebagai ustadz padahal bukan.
Tidak pandai berbahasa arab dan sebagiannya tidak bisa sama sekali. Namun bagaimana fenomena ini bisa sampai terjadi tanpa diketahui oleh umumnya orang..??
Maka diantara jawab nya ialah :
1. Karena apa yang disampaikan dan dibicarakan oleh sebagian orang yang di ustadzkan tersebut hanyalah ceramah , tidak berbicara mengenai disiplin ilmu sehingga tidak kelihatan ketidak tahuan orang tersebut tentang disiplin ilmu di dalam Islam.
2. Sedangkan yang kedua ini ada peningkatan dari yang pertama. Yaitu seorang yang di ustadzkan tersebut mengajar atau ada pengajaran olehnya tetapi pengajaran nya disampaikan dan dibawakan dengan sistem ceramah biasa.
Dan sebagai tadlis yang ia lakukan maka ditaruhlah kitab dihadapannya tetapi kitab tersebut hanya lah dijadikan sebagai sebuah tadlis dihadapan kaum muslimin.
Sehingga orang yang seperti ini lebih tidak diketahui lagi ketidak tahuannya terhadap disiplin ilmu oleh umumnya orang.
Biasanya orang yang seperti ini telah menghapalkan terlebih dahulu ayat-ayat atau hadist nya yang berkaitan dengan bab yang akan dia bawakan. Lalu mengajar lah ia dengan kitab dihadapannya dengan pengajaran sistem ceramah darinya.
Dan lain-lainnya. Yang dapat kita simak penjelasannya dari ulasan jawaban yang disampaikan oleh al ustadz al fadhil Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullahu ta’ala.
Selamat menyimak dan semoga bermanfa’at..!
republish from: aslibumiayu.net
Tidak pandai berbahasa arab dan sebagiannya tidak bisa sama sekali. Namun bagaimana fenomena ini bisa sampai terjadi tanpa diketahui oleh umumnya orang..??
Maka diantara jawab nya ialah :
1. Karena apa yang disampaikan dan dibicarakan oleh sebagian orang yang di ustadzkan tersebut hanyalah ceramah , tidak berbicara mengenai disiplin ilmu sehingga tidak kelihatan ketidak tahuan orang tersebut tentang disiplin ilmu di dalam Islam.
2. Sedangkan yang kedua ini ada peningkatan dari yang pertama. Yaitu seorang yang di ustadzkan tersebut mengajar atau ada pengajaran olehnya tetapi pengajaran nya disampaikan dan dibawakan dengan sistem ceramah biasa.
Dan sebagai tadlis yang ia lakukan maka ditaruhlah kitab dihadapannya tetapi kitab tersebut hanya lah dijadikan sebagai sebuah tadlis dihadapan kaum muslimin.
Sehingga orang yang seperti ini lebih tidak diketahui lagi ketidak tahuannya terhadap disiplin ilmu oleh umumnya orang.
Biasanya orang yang seperti ini telah menghapalkan terlebih dahulu ayat-ayat atau hadist nya yang berkaitan dengan bab yang akan dia bawakan. Lalu mengajar lah ia dengan kitab dihadapannya dengan pengajaran sistem ceramah darinya.
Dan lain-lainnya. Yang dapat kita simak penjelasannya dari ulasan jawaban yang disampaikan oleh al ustadz al fadhil Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullahu ta’ala.
Selamat menyimak dan semoga bermanfa’at..!
republish from: aslibumiayu.net
Tidak ada komentar: