Kami pernah beberapa kali menghadiri majlisnya fadhilat syaikh Prof. DR. Zaid Bin Abdul Kareem Alu Zaid hafizahullah, beliau pengarang kitab "Fiqh Sirah" termasuk kitab yang paling bagus di bidangnya.
Beliau juga dosen pasca sarjana di al-Imam Muhammad bin Saud islamic university Riyadh.
Ada petuah beliau yang sering diulang, beliau berkata: " kun mutakhosshishon", jadilah spesialis (pakar).
Jadilah orang yang mempunyai spesialisasi khusus, mengkhususkan diri untuk menguasai satu bidang tertentu.
Kemudian beliau berkata: banyak para Doktor atau bahkan profesor tapi mereka bukan mutakhassis.
Dan ketahuilah orang yang lulusan S1 tapi mutakhosis itu lebih dicari dari pada prof atau Doktor tapi bukan mutakhossis.
Kemudian beliau memberikan contoh ada seorang dari Arab saya lupa tepatnya dari negara mana, dia bukan seorang doktor apalagi profesor, jelas bukan, tapi dia selalu mengabdikan dirinya di bidang hukum, menulis riset ilmiyah, paper, majalah, seminar dan di semua tulisannya selalu membahas tentang hukum, sehingga dialah orang yang dinobatkan seakan2 orang yang paling punya otoritas untuk menjelaskan bidang ilmu tersebut, sehingga sampai saat ini orang tersebut dijadikan rujukan utama di bidang sistem peradilan atau hukum di timur tengah.
Saya lupa nama dan dari mana orang tersebut, waktu itu kami bersama ustadz Nuzul Dzikri, ustadz Ibnu Hibban, ustadz Muharrar Ben Mikail ... sehingga dari Maroko hingga Kuwait kitab seorang pakar tersebut selalu jadi rujukan...
Saya melihat nasehat fadhilat syaikh Zaid bin Abdul Karim hafizhahullah di atas, benar-benar dilaksanakan dan ditathbiq oleh Dr Erwandi Tarmidzi MA hafizhahullah, meskipun saya tidak tau apakah beliau juga termasuk yang terinspirasi nasehat syaikh di atas, tapi saya lihat Dr. Erwandi beliaulah orang yang sangat menekuni dan mendedikasikan pikiran dan tenaganya untuk satu disiplin ilmu saja yaitu Muamalah kontemporer, hal itu bisa dilihat dari tulisan-tulisan beliau, baik di majalah, riset ilmiyah, ceramah, seminar dan setiap aktivitas ilmiyahnya selalu berbicara tentang satu disiplin ilmu tersebut.
Maka tidak heran jika selama ini beliau dijadikan rujukan oleh kaum muslimin di indonesia khususnya kawan-kawan salafiyiin dalam masalah kontemporer, itulah buah dari keistiqomahan....
Kun Mutakhossishon.....
Beliau juga dosen pasca sarjana di al-Imam Muhammad bin Saud islamic university Riyadh.
Ada petuah beliau yang sering diulang, beliau berkata: " kun mutakhosshishon", jadilah spesialis (pakar).
Jadilah orang yang mempunyai spesialisasi khusus, mengkhususkan diri untuk menguasai satu bidang tertentu.
Kemudian beliau berkata: banyak para Doktor atau bahkan profesor tapi mereka bukan mutakhassis.
Dan ketahuilah orang yang lulusan S1 tapi mutakhosis itu lebih dicari dari pada prof atau Doktor tapi bukan mutakhossis.
Kemudian beliau memberikan contoh ada seorang dari Arab saya lupa tepatnya dari negara mana, dia bukan seorang doktor apalagi profesor, jelas bukan, tapi dia selalu mengabdikan dirinya di bidang hukum, menulis riset ilmiyah, paper, majalah, seminar dan di semua tulisannya selalu membahas tentang hukum, sehingga dialah orang yang dinobatkan seakan2 orang yang paling punya otoritas untuk menjelaskan bidang ilmu tersebut, sehingga sampai saat ini orang tersebut dijadikan rujukan utama di bidang sistem peradilan atau hukum di timur tengah.
Saya lupa nama dan dari mana orang tersebut, waktu itu kami bersama ustadz Nuzul Dzikri, ustadz Ibnu Hibban, ustadz Muharrar Ben Mikail ... sehingga dari Maroko hingga Kuwait kitab seorang pakar tersebut selalu jadi rujukan...
Saya melihat nasehat fadhilat syaikh Zaid bin Abdul Karim hafizhahullah di atas, benar-benar dilaksanakan dan ditathbiq oleh Dr Erwandi Tarmidzi MA hafizhahullah, meskipun saya tidak tau apakah beliau juga termasuk yang terinspirasi nasehat syaikh di atas, tapi saya lihat Dr. Erwandi beliaulah orang yang sangat menekuni dan mendedikasikan pikiran dan tenaganya untuk satu disiplin ilmu saja yaitu Muamalah kontemporer, hal itu bisa dilihat dari tulisan-tulisan beliau, baik di majalah, riset ilmiyah, ceramah, seminar dan setiap aktivitas ilmiyahnya selalu berbicara tentang satu disiplin ilmu tersebut.
Maka tidak heran jika selama ini beliau dijadikan rujukan oleh kaum muslimin di indonesia khususnya kawan-kawan salafiyiin dalam masalah kontemporer, itulah buah dari keistiqomahan....
Kun Mutakhossishon.....
Nasehat di atas seiring dg sabda nabi:
إن الله يحب إذا عمل أحدكم عملا أن يتقنه.
Sesungguhnya Allah menyukai jika seseorang mengerjakan sesuatu amalan dia melakukannya dengan tekun (sungguh-sungguh dalam menyempurnaknnya) (HR. Thabrany)
Mutakhassis di sini tidak hanya dalam hal agama, tapi dalam hal kebaikan lainnya...
ustadz Fadhlan Fahamsyah
Mutakhassis di sini tidak hanya dalam hal agama, tapi dalam hal kebaikan lainnya...
ustadz Fadhlan Fahamsyah
Tidak ada komentar: