Amalan kita dilihat pada penutupannya, Ngaji lagi yuk...!!!

Terkadang kita sering melihat beberapa anak muda yang sedang rajin mengikuti kajian-kajian kitab, dari satu kitab ke kitab lain, dari satu majelis ke majelis lain.

Namun dari sisi yang lain terkadang kita lihat ia masih melakukan maksiat, lalu kita pun bergumam "Sudah ngaji kok masih banyak salah, sudah ngaji kok masih banyak dosa".

Di samping itu, kita yang merasa telah lama ikut kajian, seakan ceramah-ceramah itu sudah hafal di benak kita, hukum-hukum sudah banyak yg kita tau, status "orang kajian" telah melekat di dada kita, akhirnya belajarpun sudah mulai jarang, paling sesekali saja saat adanya tabligh akbar, kita seakan PD dengan ilmu yg mumpuni yang kita miliki.

Ngaji rutin tidak se rajin dulu, tidak bersemangat lagi seperti dahulu, kalau dulu semua yang kita kenal akan kita ajak ngaji bareng, share jadwal kajian rutin, bahkan daerah yang jauh pun tak berat untuk ditempuh setiap pekannya.

Namun itu dulu, saat masih semangat, beda dengan sekarang saat PD dengan ilmu yang ada.

Mungkin saat ini kita bisa melihat kekhilafan-kekhilafan para pemula dalam belajar, sering temui mereka masih dalam maksiat.

Bisa jadi kita yang telah banyak tau dan bisa menghindari dosa yang terlihat di mata manusia, namun di waktu yang lain kita malah mencari-cari waktu dan tempat yang tepat untuk bermaksiat tanpa dilihat manusia.

Orang-orang boleh menilai kita taat beragama di matanya, padahal maksiat terselubung malah kita pertunjukkan di hadapan Allah walaupun sirna dari pandangan manusia.

Saudaraku...!!!

Tidak ada kata berhenti dalam belajar, tidak ada kata cukup dalam mempelajari Perkataan Allah dan Perkataan Rasulullah.

Ilmu yang kita miliki tidaklah seberapa, belum cukup untuk menjadi hujjah di hadapan Allah kelak di akhirat.

Amalan kita dilihat pada penutupannya, Ngaji lagi yuk...!!!

Semakin kita PD dengan ilmu yang ada, semakin kita menjauh dari kajian rutin, maka semakin tumbuh rasa sombong dalam diri kita, dan semakin dekat pula hati kita untuk bermaksiat, terutama maksiat yang tersembunyi dari mata manusia.

Saudaraku...!

Semakin lama kita telah mengenal kajian-kajian Tauhid, Kajian Sunnah, maka seharusnya kita semakin rajin untuk hadir di majelis kajian kitab rutin.

Kita tidak tau kapan ajal itu datang, kita tidak tau akhir dari kehidupan kita bagaimana.

Bisa jadi para pemula namun rajin dan istiqomah dalam kajiannya bisa diwafatkan Allah dalam husnul khatimah, dan bisa jadi yang telah lama kenal kajian namun merasa cukup dengan ilmu yang ada malah diwafatkan dalam keadaan bermaksiat kepadaNya.

Bisa jadi orang-orang yang kita remehkan saat belajar hari ini jauh lebih bertakwa daripada kita yang telah lama ngaji.

Saudaraku...!

Teruslah belajar, hadiri majelis kajian kitab secara rutin, selalu amalkan ilmu yang telah kita ketahui, selalu bertakwa kepada Allah, Mudah-mudahan Ia wafatkan kita dalam husnul khatimah

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ)
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim. [Surat Ali 'Imran 102]

Baik atau buruknya Amalan kita dilihat pada penutupannya.

Rasulullah bersabda:

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ وَإِنَّهُ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ وَإِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
"... Sungguh ada seorang hamba yang melakukan amalan-amalan penghuni neraka, namun berakhir menjadi penghuni surga, dan ada seorang hamba yang mengamalkan amalan-amalan penghuni surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka, sungguh amalan itu ditentukan dengan penutupan." (HR. Al Bukhori : 6117)

Nasehat ini untuk diri sendiri dan kaum muslimin lainnya, agar selalu belajar dan belajar.

Oleh: Ustadz Abu Akyas Hafzan Elhadi

Tidak ada komentar: