FATWA RINGKAS TERKAIT DENGAN HARI JUM'AT ( Bagian - 1)

Al-Allamah Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz-rahimahullah-

1. Hukum Mandi pada hari jum'at [1].

”الغسل يوم الجمعة سنة مؤكدة؛ لما ورد في ذلك من الأحاديث الصحيحة عن النبي صلى الله عليه وسلم“.
"Mandi pada hari jum'at adalah sunnah muakkadah, sebagaimana telah disebutkan pada beberapa hadits shohih dari Nabi sallalahu alaihi wasallam"[2].

2. Jumlah makmum dalam sholat jum'at

”فقد اختلف أهل العلم في العدد الذي ...... به الجمعة على أقوال، وأرجحها وأصوبها أن الثلاثة كافية وأنهم تقام بهم الجمعة، وتلزم بهم الجمعة إذا كانوا مستوطنين أحراراً“.
"Para ulama berbeda pendapat tentang jumlah makmum dalam pelaksanaan sholat jum'at dengan banyak pendapat, dan pendapat yang paling kuat serta lebih mendekati kebenaran adalah (minimal-pent) jumlahnya 3 orang sudah mencukupi, yang mana ketiga orang tersebut bisa mengerjakan sholat jum'at, wajib atas mereka, dari kalangan penduduk setempat atau bukan musafir dan statusnya merdeka (bukan budak-pent)."[3].

FATWA RINGKAS TERKAIT DENGAN HARI JUM'AT

3. Hukum Orang Yang Hanya Sholat Jum'at Saja, Dan Tidak Mengerjakan Sholat Wajib Lainnya.

”هذا الذي لا يصلي إلا الجمعة أو رمضان كافر، لأن الرسول - عليه الصلاة والسلام -: (بين الرجل وبين الشرك والكفر ترك الصلاة). وهذا يعم الصلوات التي بين الجمعة والجمعة ، والصلوات التي بين رمضان ورمضان، فلابد من الحفاظ عليها ، ولابد من أدائها في جميع السنة، ولهذا قال عليه الصلاة والسلام: (العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها فقد كفر)“.
"Orang ini yang tidak sholat kecuali hanya sholat jum'at, atau hanya sholat dibulan ramadhan saja, maka ia telah kafir, karena Rasulullah sallalahu alaihi wasallam bersabda (artinya) :

"Pemisah antara seorang laki-laki dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan sholat."[HR. Muslim no 117].

Kalimat "sholat" pada hadits tersebut, umum, mencakup semua sholat (wajib) antara juma'at yang satu hingga jum'at berikutnya, dan juga semua sholat (wajib) antara ramadhan ini hingga ramadhan berikutnya, maka wajib untuk memelihara semua sholat wajib tersebut, mengerjakannya sepanjang tahun, karena Nabi sallalahu alaihi wasallam bersabda (artinya) :

" Perjanjian yang ada di antara kita dan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa meninggalkannya berarti kafir."[HR. At-Tirmidzy no.2545, Ibnu Majah no.1069, An-Nasa'i no.459].[4].


4. Hukum Qobliah Jum'at

”الجمعة ليس لها سنة راتبة قبلها, يصلي ما يسر الله له ثنتين أو أربع أو أكثر من ذلك؛ لقول النبي -صلى الله عليه وسلم-: (من اغتسل يوم الجمعة ثم أتى المسجد فصلى ما قدر له ثم أنصت إذا خرج الإمام) ولم يقدر له شيء قال: (صلى ما قدر له)“.
"Tidak ada sholat sunnat qobliah rawatib untuk sholat jum'at, namun boleh mengerjakan sholat sunnat sesuai kemampuan, baik jumlahnya dua atau empat rakaat, ataupun lebih dari itu, hal ini berdasarkan sabda Nabi sallalahu alaihi wasallam (artinya) :

"Barangsiapa yang mandi kemudian mendatangi masjid pada hari Jum'at, lalu ia shalat (sunnat) sesuai kemampuannya dan diam (mendengarkan khutbah) dari khatib...[HR. Muslim no 1418]

hal itu menunjukkan Nabi tidak membebaninya dengan sesuatu, tetapi hanya dianjurkan sholat sunnat sesuai kemampuannya."[5].
_____________
Referensi :
[1] Disyariatkan mandi pada hari jum'at bagi yang terkena kewajiban jum'at, yakni bagi lelaki yang telah berakal, baligh, muqim (bukan musafir) dan merdeka (bukan budak)-Allohu a'lam-
[2] [http://www.binbaz.org.sa/fatawa/2300]
[3] [http://www.binbaz.org.sa/noor/7600]
[4] [http://www.binbaz.org.sa/noor/9388]
[5] [http://www.binbaz.org.sa/noor/6529]

Alih Bahasa : Hilal Abu Naufal
https://t.me/MuliaDenganSunnah
➖ Channel http://bit.ly/1IRISAP

Tidak ada komentar: