Untukmu Saudaraku yang belum Menemukan Kebenaran Dalam Islam

dibawah ini kisah perjalanan seorang bapak mencari manhaj yang lurus. setelah melakukan perjalanan panjang dalam hidupnya, alhamdulillah beliau mendapat hidayah mengikuti jejak salafus sholeh yang mana aqidah dan amal ibadahnya tegak diatas dalil shahih yang jauh dari penyimpangan aqidah dan amaliyah,
------------------------------------------------------

Tanpa bermaksud menggurui, kalau ada yang baik diambil, kalau yang buruk di kubur dalam-dalam dan dibuang dilaut lepas.

Menelusuri keberadaan tentang hadits 73 golongan setelah sekian lama dengan susah payah untuk mendapatkan nya, akhirnya setelah kurang lebih 35 tahun dalam masa pencaharian alhamdullah ditemukan, tentunya dengan pemahaman yang benar mengenai hadits tersebut.

Pada tahun 1966 M umur saya kurang lebih 12 thn, dikala itu ada suatu kegiatan keagamaan di Sumatera barat di namakan DIDIKAN SUBUH untuk bimbingan rohani di pusatkan dalam surau (mushala).

Saya mendengar dari ceramah seorang ustad bahwa dalam hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, umat islam ini akan terpecah menjadi 73 golongan, 1 golongan yg benar.

Karena lama hidup ada yang dibaca, jauh berjalan banyak yang dilihat dan didengar sepengetahuan saya hadits dibawah ini tidak diketahui oleh sebagian orang, kalau diketahuinya di selewengkan maknanya oleh orang-orang tertentu, sehingga pengikutnya beramal sesuai dengan apa yang dia ketahui. Tulisan ini memberitahukan kepada yang belum tahu.

Hadits ini saya dapatkan setelah merujuk kepada pemahaman ahlussunnah waljamaah.

Dari: Mu'awiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu 'Anhu (HR. Ahmad, Abu Daud)
Dari: Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu (HR. Ibnu Majah)

Rasulullahu Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

وَاِنَّ هُذِهِ المِلَّتَ سَتَفتَرِقٌ عَلَی ثَلاَثٍ وَسَبعِنَ ثِنتَانِ وَسَبعُونَ فِي النَّارِوَوَا حِدَ تٌ فِي الجَنَّتِ وَهِيَ الجَمَا عَتُ
Artinya: "Sesungguhnya agama (umat) ini akan terpecah menjadi 73 (kelompok), 72 (diancam masuk kedalam neraka. (HR. Ahmad, Abu Daud). dan 1 yg di dalam surga, dia adalah Al-Jamaah".

Al-Jamaah Artinya adalah yang mengikuti kebenaran walaupun seorang diri.

Mendengar hadits tersebut, saya bimbang betul nggk ya? & semenjak hari itu tertanam dalam hati, sebagaimana anak kecil yg belum baligh, kadang kala dalam pikiran terlintas mengenai hadits itu, hilang timbul silih berganti akan tetapi dg berjalannya waktu, usia semakin bertambah perasaan dalam hati selalu menghantuinya, maka mulailah saya belajar agama dari satu guru ke guru yg lain, dari satu golongan ke golongan yg lain, dalam rangka mencari pemahaman agama islam yg benar, yg sesuai dg tuntunan yg dibawa oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Diantara nya sy belajar agama islam dipondok pesantren islam timor, dg segala kelebihannya & kekurangannya, ia adalah kelompok Negara Islam Timor di waktu itu masih dibawah jajahan portugis, secara psikologis & historis ada kesamaannya dengan Negara Islam Indonesia.

Guru saya bercerita kronologis berdirinya Negara Islam Timor, sebelum kemerdekaan beliau seperjuangan dengan Bp. Adam Malik, masa itu keinginan kuat untuk mendirikan Negara Islam Indonesia setelah kemerdekaan, keinginan itu gagal sehingga ingin berjuang mendirikan Negara Islam Timor waktu itu masih dibawah jajahan portugis, waktu konferensi Asia Afrika di bandung tahun 1955 beliau sempat bertemu dengan berbagai delegasi untuk mendukung berdirinya Negara Islam Timor.

ُSaya keluar dari pemahaman tersebut karena pemahaman mereka TAKFIRI (mengkafirkan kaum muslimin) saya tidak sependapat dengan mereka.

Pada saat yg sama saya juga belajar diluar pondok pesantren, dengan ust. Abbas Ola alumni kairo-mesir, mengajarkan ilmu tafsir Al-Qur'an dll.

Beliau pindah dari kupang tahun kurang lebih 1980, kemudian mendirikan pondok pesantren Al-Qur'an Al-Hadits di bogor.

Dan diskusi-diskusi dalam berbagai disiplin ilmu dg Prof. DR. Muhammadsyah SH, Rahimahullah dulunya rektor universitas Nusa Cendana Kupang-NTT.

Kemudian saya masuk tarikat/tasauf yg dinisbatkan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, setelah sy pelajari sirah nabawiyyah (perjalanan hidup Rasul yg Agung Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dari kelahiran hingga detik-detik terakhir)

Dan pendapat para ulama Ahlussunnah Waljamaah tentang tarikat/sufi berdasarkan dalil-dalil Al-Qur'an & As-Sunnah yang shahih dari zaman ke zaman.

Maka penisbatan tarikat/tasauf kepada beliau merupakan kekeliruan yg besar, karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan tiga generasi terbaik umat ini sampai kepada para ulama ahlussunnah dari zaman ke zaman tidak mengenal pemahaman ini, sehingga saya keluar lagi dari pemahaman ini yg dapat mewakili puluhan tarikat/tasauf yg lainnnya.

Kemudian sy masuk tarikat lagi, tarikat ini berdiri sendiri kaifiatnya (tata cara) tidak sama dengan puluhan tarikat sebelumnya, karena tarikat ini jg tidak beramal sesuai dg dalil-dalil Al-qur'an & Al-hadits yg dipahami oleh Salafush Shalih. Maka sy keluar lagi, begitulah seterusnya sampai mendapatkan kebenaran, dan setiap sy keluar dari pemahaman tersebut, sy kembali kepada amalan semula yaitu TIDAK ADA HARI TANPA BACA AL-QUR'AN, dan berdo'a kepada Allah Ta'ala dg tulus, agar diberinya petunjuk kepada pemahaman agama islam yg benar.

Pengalaman masuk salah satu terikat pernah sy sampaikan kepada Bapak Prof. DR. H. Umar Shihab, dalam rangka

وَتَوَاصَوابِالحَقِّ, وَتَوَاصَوابِالصَّبرِ
"Dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-'Ashr : 3)

dalam kapasitasnya sebagai ketua majlis ulama Indonesia pda bulan januari tahun 2006 dikantor MUI pusat lantai dasar masjid istiqlal Jakarta.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala mentakdirkan segala sesuatu diikat dg sebab. Hari demi hari kami lalui seperti biasanya, kadang kala hati ini meronta ingin meninggalkan negeri dan semua yg kami bangun dengan susah payah, untuk mendapatkan kebahagiaan dunia & akhirat, keinginan itu datang silih berganti & pada puncaknya kami memilih untuk pindah ke suatu kota di JABAR, karena pada suatu hari sekitar Bulan januari thn 2003 M, sya bertemu dg sahabat sya Habib Husain Al-hafsi dilokasi SMP Muhammadiyah kupang, beliau adalah salah satu Imam masjid di kupang.

Kemudian kami berdiskusi mengenai perkembangan agama islam dikota kupang & NTT pada umumnya. Diantara pembicaraan kita adalah "pak saya membaca satu hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam satu kitab, bahwa umat islam dilarang tinggal di tengah-tengah orang kafir, & sekarang kitabnya dipinjam oleh bapak makarim, & beliau adalah ketua Majlis Ulama Indonesia NTT, saya bilang nanti kitabnya sy pinjam ya?" Sebelum sy dapat kitab tersebut, sy sudah yakin kebenaran hadits itu walaupun tidak dilarng secara mutlak. Obrolan kami ini pembuka jalan bagi saya untuk mendapatkan hidayah taufiq yang saya cari selama ini.

Qaddarallah, hadits tersebut saya dapatkan disuatu kota, setelah merujuk ke pemahaman ahlussunnah.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

اَنَابَرِيءٌ مِن كُلِّ مُسلِمٍ يُقِيمُ بَينَ المُشرِكِينَ
Artinya: "Aku berlepas diri dari setiap muslim yg mukim (tinggal) ditengah-tengah kaum musyrikin"

(HR. Abu Daud<2645> At-tirmidzi<1604> An-nasaa'i<VIII/36>)

Titik terang mendapatkan pemahaman islam yg benar, setelah saya dan keluarga tiba di suatu kota, dengan hidayah & taufiq-Nya saya merasa dibimbing, sehingga pada suatu hari saya berjalan disuatu tempat bertemu dengan orang-orang aneh, menurut saya saat itu orang-orang berjenggot & memakai celana ngatung (diatas mata kaki) dan istri-istri mereka menutup aurat sesuai syariat islam, saya terus mendekati mereka dengan pengalaman spritual yg dimiliki, yg kini menjadi sahabat saya. 

Ternyata setelah saya pelajari keanehan mereka dibangun diatas dalil-dalil syar'i, merekalah orang-orang yg paling benar manhajnya,.yg pernah sy kenal & paling lurus aqidahnya, ibadahnya, akhlaknya & mu'amalahnya sesuai dg tuntunan yg di bawa oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.

Alhamdullah, pada akhirnya tahun 2003 M, umur saya saat itu kira-kira 47 tahun, berarti dari mulai mencari kebenaran sampai menemukan pemahaman agama islam yg benar kurang lebih 35 tahun.

Pengalaman spritual yg sangat sederhana ini saya tulis untuk saudaraku yg sibuk, merupakan pengantar untuk mengenal & memahami manhaj (metode) sikap & cara beragama yg benar. Barang siapa yg ingin mengetahui dimana perbedaannya, Insya Allah jika dibutuhkan akan saya sampaikan berikutnya pada kesempatan lain.

Kepada para guruku & saudara-saudaraku yang pernah seperguruan denganku yang membaca artikel ini, aku akan menceritakan pengalaman spiritual ini dengan sejujurnya demi unta merah, dan aku berdo'a kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala semoga antum diberinya hidayah taufiq, aamiin..

Ketika saya mulai mendalami belajar agama islam, dari satu guru kesatu guru, dari golongan Asy'ariyyah rasanya tidak ada suatu yang berbeda dengan kaum muslimin pada umumnya, saya bergaul dan shalat bersama dengan mereka.

Ketika saya masuk kedalam satu kelompok lagi, ada sesuatu yang berbeda, terutama mengenai shalat dibelakang imam, saya disuruh niat seakan-akan shalat sendiri, tidak mengikuti imam, kemudian saya tanyakan kepadanya, "mengapa shalat tidak boleh mengikuti imam?"

Di jawab "imam itu Thaagut, karena dia mengikuti pemerintah yang tidak berhukum dengan hukum islam, bahkan pada kesempatan yang lain, orang tua saya dikatakan kafir, dan tidak mendo'akan kebaikan kepada pemimpin, ternyata pemahaman mereka adalah khawarij.

Tarekat Naqsyabandiyyah

Ketika saya masuk tarekat naqsyabandiyyah & mengenal silsilahnya, katanya dari Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam Abu Bakar Radhiyallahu 'Anhu, Salman Al-Farisi Radhiyallahu 'Anhu dll sehingga sampai kepada mursyid.

Pertama kali saya dimandikan oleh pak Toto yang mewakili mursyid kira-kira jam 12 malam, kemudian shalat taubat dua rakaat sebelum takbir membaca "Illahi Anta Maksudi Waridhoka Matlubi" yang artinya lebih kurang "ya Allah namamu yang kumaksud & ridhomu yang kuharap & membayangkan wajah guru atau mursyid, setelah itu tidur menghadap kiblat seperti tidur Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam & ditutup dengan kain putih seolah-olah sudah meninggal dunia, sampai waktu adzan shalat subuh dikumandangkan, maka selesai lah proses pembai'attan kemudian saya disuruh mengamalkan dzikir Allah-Allah sebanyak 5000 kali & ditutup dengan Illahi Anta Maksudi Waridhaka Matlubi setiap selesai shalat lima waktu, dzikir ini saya amalkan sampai dengan saya ikut suluk/i'tikaf dalam kelambu ukuran 1m x 1m x 1,5m yang merupakan puncak pengalaman Ubudiyyah untuk mencapai kepada Makrifatullah dengan mengamalkan dzikir Allah-Allah sebanyak 35.000 sehari semalam.

suluk/i'tikaf dalam kelambu

Kira-kira pukul 12.00 malam tasbih saya terlepas dari tangan, antara sadar & tidak, saya bermimpi seolah-olah berada di dasar laut, & diatas sebuah kendaraan, yang melaju begitu cepat, kedua tangan saya memegang erat-erat kedua sisi kendaraan tersebut. Dalam keadaan demikian badan saya gemetar & rasa takut luar biasa, saya melihat keatas atap kendaraan itu, disana ada tulisan Allah & Muhammad, dengan cahaya begitu terang benderang, & keesokan harinya saya pun masih berada dalam kelambu suluk/i'tikaf, saya berdo'a kepada Allah, "ya Allah, tunjuki saya jalan yang lurus, sebagaimana sabda Rasulullah, bahwa umat islam terpecah menjadi 73 golongan, 1 yang benar, apabila yang saya lakukan sekarang benar tetapkan hati saya untuk mengamalkannya, jika tidak benar jauhkan dari saya.

Selesai suluk, saya menceritakan kepada senior saya & dia mengatakan "pak anda sudah mendapatkan apa yang kita cari, jangan diceritakan kepada orang lain hal ini. Saya jawab "saya bukan mencari tulisan & cahaya seperti itu, melainkan saya mencari kebenaran yang sesuai dengan dalil-dalik syari'at" kira-kira sebulan setelah saya pulang kerumah, do'a saya diijabah oleh Allah Ta'ala, & saya tidak mengamalkan lagi apa yang sudah saya pelajari.

Kemudian saya masuk lagi disalah satu firqoh & keluar lagi begitulah terus menerus.

1. Ajaran tarekat Naqsabandiah

👉menyuruh sebelum takbir membayangkan wajah mursyid.

2. Ajaran tarekat Naqsabandiah

👉menyuruh berdo'a melalui channel (Mursyid).

3. Ajaran tarekat Naqsabandiah

👉meminta rahmat kepada Mursyid.

Pada suatu hari saya selesai suluk, Mursyid datang ke tempat suluk, & semua peserta suluk berhamburan keluar & berkumpul di halaman surau.

Sang mursyid berada diatas panggung & mengangkat kedua tangannya lalu mengatakan "pada hari ini saya rahmati kalian, anak-anak saya.

Salah seorang utusan yang mewakili Mursyid di suatu kota sebagai patoto mengatakan kepada saya bahwa semenjak saya masuk tarekat Naqsabandiah, semua kitab-kitab ilmu agama saya bakar.

Dia mengatakan kepada teman seperguruan saya dikala itu yaitu bpk. Abdullah Sya'ban, bahwa saya lebih takut kepada Mursyid dari pada kepada Allah Ta'ala.

Sekitar tahun kurang lebih 1997 seorang ibu berangkat dari suatu kota untuk menunaikan ibadah haji, setelah sampai di Jeddah, tas pakaian ibu itu hilang & dicari kesana kemari tidak ada, dengan spontan dia memanggil Mursyid, Mursyid tolong saya tas pakaian saya hilang, tiba-tiba tas pakaian tersebut sudah ada dihadapannya.

Terekat Naqsabandiah ini dapat mewakili puluhan terekat yang lain kerena kaffiyatnya hampir sama.

Tarekat Mufaridiyah

Kemudian saya masuk lagi ke tarekat Mufaridiyah dengan mengamalkan dzikir Allah-Allah sebanyak-banyaknya dengan suara keras dimulai dengan ayat

فَاذْکُرُونِىٓ أَذْکُرْکُمْ
Artinya: "Karena itu ingatlah kamu kepadaku niscaya aku ingat pula kepadamu. (QS. Al-baqarah : 152)

Cikal bakal tarekat Mufaridiyah yang diambil dari kata Al-Mufarridun (laki-laki & wanita yang berdzikir kepada Allah) (HR. Muslim).

Bermula dari pertapaan seseorang pada tahun 1954 M di hijir ismail Mekkah Saudi Arabia, kata beliau mendengar suara dari langit "Hai hamba Allah, dzikirlah dengan menyebut nama Allah dengan sekeras mungkin". Hal tersebut beliau amalkan di Mekkah. Singkat cerita beliau pernah dipenjara oleh pemerintah Saudi Arabia, karena apa yang beliau amalkan bertentangan dengan Al-Qur'an & Al-Hadits, setelah keluar dari penjara beliau pulang ke indonesia karena beliau memang orang indonesia yang lama di Mekkah dalam rangka menuntut ilmu agama.

Setibanya di indonesia beliau mencari seseorang yang tadinya sebagai guru di jakarta. Dalam pencaharian tersebut dengan menggunakan mata batin seolah-olah orang inilah yang dapat meneruskan amalan ini keseluruh dunia dikemudian hari, Setelah orang pertama meninggal dunia.

Maka benar bahwa seseorang yang dicari itu (orang kedua) lah yang keliling dunia untuk menyampaikan dzikir Allah-Allah.

1. Ajaran Tarekat Mufaridiyah menyuruh berdzikir keras.

2. Ajaran Tarekat Mufaridiyah mengajarkan wanita haid shalat.

3. a). Ajaran Tarekat Mufaridiyah mengatakan Nabi Isa, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, & orang pertama satu wujud.

b). Nabi Muhammad dilahirkan oleh seorang wanita bernama "Aminah" & bapak nya "Abdullah".

c). Dan orang yang pertama dari keturunan yang berbeda.

4. Ajaran Tarekat Mufaridiyah mengatakan bahwa orang yang kedua tersebut dapat bicara langsung dengan Allah.

5. Ajaran Tarekat Mufaridiyah mengatakan bahwa seutama-utama shalat di Masjid An-nur Dili.

6. Ajaran Tarekat Mufaridiyah mengatakan bahwa malam Lailatul Qadar setiap tahun turun di rumah orang kedua tersebut kapan saja (tidak ada malam ganjil/genap).

7. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh di ganti dengan Sabakalmufaridun.

Tarekat Mufaridiyah ini baru ada tahun 1954M, dan tidak ada dalam kitab-kitab para ulama, dan tidak banyak yang mengetahuinya kecuali orang-orang telah masuk & bergabung dengan mereka namun pengikutnya sudah banyak diluar negeri.

Setelah mendapatkan pemahaman islam yang benar, seiring dengan berjalannya waktu & merealisasikannya di masyarakat, akan tetapi minyak & air tidak akan pernah bersatu & berbeda manhaj berpisah jalan, akhirnya ibaratkan fauna yang terbang jauh akan kembali ke habitatny.

Wallahu A'lam Beshawab

Basyir Edi Malin Kayo As-soloki

Tidak ada komentar: